Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Etika membesuk ibu yang habis melahirkan

Gambar
Adalah sebuah tulisan setengah curhat dari saya, mari.... Dulu saya sering banget membesuk teman sekantor yang sudah melahirkan, entah pas mereka masih di rumah sakit atau sudah kembali ke rumahnya. Nah, setelah melewati beberapa ratus purnama, pada akhirnya saya pun mengalami hal serupa, dibesuk sehabis melahirkan, mungkin ada beberapa hal yang ingin saya rangkum mengenai bagaimana baiknya membesuk emak-emak cem gini.   1. Tunggu si ibu pulih Yes, tunggu si ibu pulih, atau setidaknya, sudah berkurang rasa sakitnya. Namanya melahirkan ya, mau melahirkan secara normal kek, mau sesar kek  tetap saja ada rasa sakit yang masih dirasakan pasca bersalin. Jadi alangkah baiknya  menunggu si ibu pulih. Atau kalau memang uda ga sabar mau jenguk, bertanyalah, tanya sama yang bersangkutan atau suaminya, orangtuanya, mertuanya, atau keluarga yang lain, boleh besuk atau tidak. Kalau boleh, bisa dibesuk kapan? Hah? Kok mau besuk aja minta izin segala? Ya iyalah, siapa tahu si ibuk benar-

Hal-hal Yang Saya Rindukan Bari Bulan Puasa

Gambar
Dear para pembaca yang budiman. Sebelum masuk ke topik, izinkanlah saya dan segenap kru Orang Kedua dan Cinta Ketiga mengucapkan: Semoga barokah. Saya memang gak berpuasa, tapi saya suka ikut seru-seruan selama bulan puasa. Ada beberapa hal yang saya rindukan dari bulan puasa, cekidot: 1. Ngabuburit Yes, killing time before maghrib, ngabuburit. Entah dengan bakar jagung, bikin indomie, atau stalking selingkuhannya orang. Gak ding. Waktu kecil, saya mah ngabuburitnya dengan marahin anak-anak komplek yang suka main meriam bambu yang suaranya menggelegar itu. Kalau kata Kak Ros, "Bising lah!"  Pas udah merantau ke jogja biasanya kami ngabuburit dengan jualan ta'jil atau borongin ta'jil (apalagi kalau bulan puasanya mendekati event kampus, mayan, sekalian bantu sie keuangan. Bwekekek). Pernah saya, suami (waktu itu masih pacar), dan 3 orang teman sebut saja namanya Tere, Maman, dan Surya ngabuburit dengan nonton film di bioskop. Waktu itu film

La Belle Popbela

Gambar
Jumpa lagi.. Jumpa (bukan) Maisy di sini. Ah, jam-jam segini tuh saya biasanya lagi bengong. Tapi ‘kan katanya gak boleh bengong nanti ayam tetangga pada mati. Tapi memang pas menemukan satu titik untuk dipandang lama tanpa faedah itu menyenangkan loh kadang-kadang. Cobain deh. Biar gak bengong, biasanya saya nonton televisi. Tapi gak tahu kenapa ya, acara televisi kok makin banyak yang serba settingan, mendingan nonton kartun Upin Ipin, jauh lebih mendidik. Nah, masalahnya, kartun juga tidak ditayangkan seharian kan, jadi lah, kalau acara televisi sedang tidak apik (menurut saya), kerjaan rumah juga sudah beres, maka yang saya lakukan adalah membaca. Apa saja saya baca, ya koran, novel,  buku cerita bergambar, blog orang-orang, portal berita, dan media online. Salah satu media online yang saya baca itu  POPBELA.com . Saya merasa perlu buat menulis tentang POPBELA.com, agar wanita-wanita Indonesia semakin tercerahkan. Ciaaah! Jadi, udah pada tahu POPBELA.com apa be

Tipe-Tipe Penonton Avengers: Infinity War; Perang yang Tak Sudah

Gambar
Hola, selamat datang lagi di blog saya yang lebih banyak sawangnya ini. Sebentar ya, saya bersihkan dulu. *** Dua hari ini kita sudah memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei dan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tanggal 2 Mei kemarin. Berhubung tanggal 1nya merah merona membabi buta maka saya dan suami merayakannya dengan pergi membeli cawet di Solo Paragon. Serius, membeli cawet! Baru deh habis itu dengan mendadak kami nonton film; Avengers: Infinity War. Memang segitunya ya Indonesia, 6 studio nayangin Avengers semua coy!!! Berhubung saya dan suami nonton pas di hari Selasa yang tanggal merah di awal minggu jadinya ya cukup ramai untuk ukuran bioskop Solo. Kami memilih nonton di jam 17.50 karena sudah terlalu mefet kalau mau nonton yang jam 4 kurang. Sambil menghabiskan waktu, saya dan suami memutuskan untuk beli es kepal milo yang ternyata rasanya B aja, lihat-lihat sandal di payless buat persiapan sekiranya sepatu tertutup sudah tak nyam

Manusia-manusia Menyebalkan di Kantor

Gambar
Solo, Hari Kartini di tahun 2018 Hai gaes, saya mau posting susuatu lagi nih. Sesuai judul, saya mau surhat dikit tentang manusia-manusia yang nyebelin. Tidak, saya tidak mau membahas manusia-manusia di perkantoran yang main sikut-sikutan, yang suka menyebar cerita bohong dan fitnah demi mendapatkan perhatian, yang suka palsu alias muka dua alias fake , atau yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya pada teman sesama kroco di kantor yang dapat bonus lebih banyak atau yang dipromosikan naik jabatan. Yang saya mau bahas adalah mereka yang basically bekerja dengan baik tapi segala ‘kebiasannya’ tanpa sadar bikin kesal orang lain. Apa saja tho? ah, tetiba saya rindu Cekidot. 1.       Lelet uget-uget Mamak saya pernah bilang, “Jadi orang itu harus gesit, cekatan, tanggap”, dan itu memang sangat diperlukan di dunia yang kejam ini, Cintaku. Di sekolah saja kita dituntut untuk cekatan, untuk tepat waktu, untuk bisa mencapai targe nilai -paling tidak- minimum

#BeMoreProductive: Bikin Arrange Meeting Jadi Lebih Asyik

Gambar
Halo! Jumpa lagi dengan saya di blog ini. Iya, saya sedang selo sekarang. Selo banget malah. Maka salah satu cara saya untuk tetap #BeMoreProductive adalah memanfaatkan waktu dengan membaca dan mencoba kembali aktif menulis di blog ini. Kalau pas bengong di depan laptop begini, saya jadi teringat waktu saya masih sok sibuk jadi pegawai di kantor. Sibuk cek  inbox , agenda, dan kalender kerja. Ada  meeting  apa dalam waktu dekat. Kapan? Mau bahas apa? Ada cemilannya tidak?  Meeting . Suatu event rutin yang kadang mempersiapkannya jauh lebih rempong daripada eksekusinya. Bisa terencana, bisa mendadak. Apapun itu  meeting  adalah salah satu kegiatan rutin yang ditunggu dan benar-benar harus dipersiapkan dengan baik. Mempertemukan banyak kepala dalam satu waktu itu tidak mudah  gaes , maka harus digagas dan diagendakan dengan benar. Meeting Produktif Bertemu klien, meeting dengan rekan bisnis, bahkan mengadakan  event  tahunan kantor kadang menjadi tantangan terse

Tentang Sakramen Perkawinan

Gambar
Solo, April 2018 Happy weekend ya Gaes. Yang masih masuk kerja ya tetap dinikmati dan disyukuri. Yang masih bisa ngulet-ngulet di kasur sampai lewat tengah hari begini, ya juga dinikmati dan disyukuri. Kalau saya? Saya bisa bangun agak siang, dan akhirnya bangun total setelah ada makhluk berbulu yang ngambus-ngambus kaki saya. Karena suami saya di Sabtu syahdu ini tetap masuk kerja, maka saya mencari kegiatan lain. Kebetulan, mertua mau menghadiri pemberkatan perkawinan anak seorang teman, maka saya ikut saja lah, sekalian keluar, dolan. Heu. Kami sampai di Gereja Katolik Purwosari saat lagu antarbacaan sedang disenandungkan. Berarti misa dimajukan, soalnya secara waktu kami belum terlambat kok. Ciyus, enelan. Lagu antarbacaan yang dinyanyikan adalah lagu ciptaan Pak Putut almarhum, Kasih; Andaikan aku fasih berbicara Namun tak punya cinta kasih Ku bagai gong yang bergaung Andai imanku mampu pindahkan gunung Namun tak punya cinta kasih Ku tiada berguna Kas