Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.

 

Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.

 

Apa itu Diabetes?

Diabetes atau lebih dikenal dengan ‘Sakit gula’ atau ‘Kencing manis’ adalah salah satu silent killer dengan angka kejadian yang cukup tinggi. Di tahun 2021 saja, menurut International Diabetes Federation (IDF) jumlah penderita diabetes di dunia diperkirakan sebanyak 537 juta orang. JUTA! Setengah milyar lebih! Masih sesuai data IDF, populasi dengan diabetes pada rentang usia 20-79 tahun adalah sebanyak 19.416.100 jiwa. Padahal, total populasi pada rentang usia tersebut adalah 179.720.500 jiwa. Kurang lebih sepersepuluhnya adalah penderita diabetes. Itu baru yang terdiagnosis. Entah berapa yang belum terdiagnosis.


Penyakit ini disebut silent killer karena penderita bisa saja tidak menyadari sudah terjadi komplikasi. Penyakit gagal ginjal stadium akhir, kebutaan, infeksi, serangan jantung, dan disfungsi ereksi adalah contoh komplikasi yang muncul akibat diabetes. Komplikasi ini akan memperparah kondisi penderita dan yang terburuk, menyebabkan kematian.


Sebaran Penderita Diabetes Tahun 2021 Di Seluruh Dunia

Di Indonesia sesuai data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menemukan bahwa prevalensi penderita diabetes pada penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah sebesar 2%. Mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan data tahun 2013 yang sebesar 1.5%. Indonesia sendiri berada di posisi ke-7 dalam 10 negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar tahun 2019. 


Data Infodatin Kemenkes tahun 2020

Jenis-jenis Diabetes

Diabetes sendiri ada beberapa jenis: Diabetes Mellitus Tipe I, Diabetes Mellitus Tipe II, dan Diabetes Gestational.


Diabetes Mellitus Tipe I adalah diabetes yang disebabkan karena tidakmampunya pankreas dalam menghasilkan insulin. Setiap orang memiliki pankreas. Pankreas yang berfungsi baik akan menghasilkan insulin yang oleh tubuh digunakan untuk memecah gula yang dikonsumsi untuk bisa diubah menjadi energi. Pankreas pada penderita diabetes tipe I tidak bisa melakukan itu atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Sehingga kadar gula dalam darah penderita diabetes tipe I tanpa penanganan yang tepat, akan tinggi. Untuk itu, pasien diabetes tipe I ini harus melakukan terapi insulin.




Diabetes Mellitus Tipe II adalah diabetes yang disebabkan karena resistensi insulin atau insulin yang dihasilkan pankreas itu kurang dalam waktu yang lama. Tidak imbang bila dibandingkan dengan jumlah asupan gula yang dikonsumsi. Sehingga walaupun pankreasnya menghasilkan insulin untuk memecah gula, tetap ada gula berlebih yang masuk ke dalam darah. Penyebabnya karena gaya hidup yang kurang baik, biasanya. Seperti budhe saya. Penanganan diabetes tipe II ini selain pengobatan rutin, juga harus memperbaiki pola hidup dan pola makan.

 

Diabetes Gestational adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan. Namun, rata-rata, akan kembali normal setelah persalinan.

 

Tanda dan Gejala

Waktu sekolah dulu, saya diajari 3 gejala khas penderita diabetes yaitu Tiga Poli:

1. Poliuria (banyak berkemih; sering pipis) yaitu kondisi di mana seseorang akan lebih banyak berkemih bila dibandingkan kondisi sehat;

2. Poli fagi (banyak makan; tapi berat badan tetap susut) yaitu kondisi seseorang yang nafsu makan meningkat, keinginan untuk makan selalu ada, tapi berat badan justru berkurang; dan

3. Poli dipsi (banyak minum; selalu merasa haus), yaitu kondisi seseorang merasa haus terus menerus; mulut kering. Akibatnya akan menuntaskannya dengan minum dalam jumlah banyak dan bisa memicu poliuria.

 

Penderita diabetes tidak bisa putus obat. Mereka harus mengonsumsi obat secara rutin untuk mempertahankan kadar gulanya. Tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah. Terlalu tinggi bisa menyebabkan ketoasidosis hingga yang terburuk yaitu penderita bisa koma, sementara terlalu rendah justru membuat penderita lemas dan pingsan karena tidak ada energi yang cukup untuk tubuh.

 

Selain tidak boleh putus obat, penderita diabetes harus memperbaiki pola hidup dan pola makan. Penderita juga harus mulai aktif bergerak, mengelola stress dengan baik, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, dan jangan sampai terluka. Tahu kan, penderita diabetes kalau luka lama sembuhnya. Untuk itu, perlu perhatian khusus. Kalaupun sampai terluka, penderita diabetes harus bisa merawat luka dengan baik dan higienis sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan menghindari keparahan luka memburuk dan menjadi gangren.

 

Lalu gimana cara mencegah penyakit ini?

 

Sebenarnya prinsip menjaga kesehatan dan mencegah penyakit itu simpel:

1. Makan gizi berimbang

2. Pola hidup sehat: aktif bergerak

3. Jangan mengkonsumsi apapun secara berlebihan. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik!

 

Tapi, karena artikel ini membahas penyakit diabetes, ayo kita lihat sama-sama, gimana caranya kita mencegah penyakit ini dengan 3 prinsip di atas. Karena ya mencegah MASIH lebih baik daripada mengobati.

 

1. Makan dengan gizi berimbang

Kementerian kesehatan RI sudah membantu kita untuk menerapkan kayak apa sih makan dengan gizi berimbang itu. Kalau dijabarkan kurang lebih seperti ini:

Dalam 1 porsi makan untuk total energi ±700 kalori, yang harus tersaji adalah:

- 150 gram karbohidrat setara dengan 3 centong nasi atau 3 buah kentang ukuran sedang atau 1.5 gelas mie kering

- 75 gram protein hewani setara dengan 2 potong daging ayam ukuran sedang tanpa kulit atau 1 butir telur ayam ukuran besar atau 2 potong daging sapi ukuran sedang

- 100 gram protein nabati setara dengan 2 potong tahu atau tempe ukuran sedang;

- 150 gram atau 1 mangkuk ukuran sedang sayuran; dan

- 150 gram buah atau setara dengan 2 potong pepaya ukuran sedang atau 2 buah jeruk ukuran sedang atau 1 buah kecil pisang ambon.

Makan makanan sehat ya jangan lupa minum air putih yang cukup ya, kurang lebih 8 gelas sehari. Sesuaikan dengan kebutuhan tubuh.


Panduan Makan Dengan Gizi Seimbang dari Kemenkes

2. Pola hidup sehat; aktif bergerak

Gak harus nge-gym atau beli alat-alat olahraga yang mahal-mahal (dan belum tentu terpakai juga karena banyak alasan), pola hidup sehat bisa dibentuk dengan istirahat yang cukup, aktif bergerak seperti melakukan olahraga ringan selama 30 menit, 2-3 kali seminggu. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan pagi, jogging, berenang, atau ikut olahraga yang ada di kanal-kanal youtube. Banyak pilihan kan. Yang penting konsisten.


Bring it on, Sister!!!!


3. Jangan mengkonsumsi apapun secara berlebihan

Nah ini. Kita tuh ya kalau jajan suka lupa diri. Udahlah makannya banyak, minumnya es teh manis, habis itu masih beli cemilan manis kekinian yang lucu-lucu biar ga FOMO. Tahan diri, beb. 

Belum lagi prinsip kebanyakan orang Indonesia: BELUM MAKAN KALAU BELUM MAKAN NASI! BELUM KENYANG KALAU BELUM MAKAN NASI!

Padahal habis makan pizza, mie ayam, hamburger, french fries, yang berapa banyak itu karbohidratnya?? Masih belum kenyang karena belum makan nasi!


Siapa nih yang begini?


Kalaupun memang masih mau makan nasi habis membabat habis banyak sekali karbo, baiknya beri tubuh waktu untuk mencerna makanan sebelumnya, ya.

 

Nah, sambil nunggu itu, bisa deh menyiapkan nasi yang lebih sehat. Kan ada yang bilang tu,


“Nasi panas lebih tinggi kadar gulanya daripada nasi dingin”!

 

Sebenarnya itu tepat-tapi-kurang-tepat sih. Baik, kita luruskan sedikit ya.

 

Nasi panas indeks glikemiknya lebih tinggi daripada nasi dingin!

 

Apa itu indeks glikemik?

Indeks glikemik adalah indikator cepat atau lambatnya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Nasi panas indeks glikemiknya memang lebih tinggi daripada nasi dingin, tapi tidak serta merta menjadi penyebab utama meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh loh, ya. Kalau makannya nasi dingin tapi sebakul, tiap hari pula, ditambah mager ya sama aja boong, dong.

 

Tapi, kan makan nasi hangat tu lebih nikmat, ya. Nasi putih hangat, pakai ikan asin, sayur lodeh, sambal, nikmat banget! Lalu gimana supaya tetap bisa menikmati nasi hangat tapi dengan lebih sehat??

 

SEKAI LOW SUGAR RICE COOKER JAWABANNYA!!!!

 



Sekai Low Sugar Rice Cooker; Terobosan dalam Menanak Nasi.

 

Kok bisa??


Sekai low sugar rice cooker menerapkan teknologi yang bisa membuang kelebihan gula dari nasi yang sedang dimasak. Sekai low sugar rice cooker sudah diuji oleh laboratorium terakreditasi KAN dan terbukti dapat menurunkan hingga 50% gula dan 46% kalori dalam nasi, dibandingkan dengan rice cooker biasa.


Sertifikat pengujian Rice Cooker Low Sugar Sekai CMW 720 LS
 

Ada 2 tipe low sugar rice cooker dari SEKAI:

1. Rice Cooker Serbaguna CMW 720 LS, dengan spesifikasi:

- Tegangan 220V

- Frekuensi 50 Hz

- Daya 500 watt

- Kapasitas beras 1 L

- Kapasitas nasi 3 L

- Fitur: memasak nasi rendah gula, bubur, sup, kue, menghangatkan makanan

- Dilengkapi pengukus berbahan stainless food grade dan tahan lama

- Panci/pot dilengkapi lapisan anti lengket

- Dilengkapi sekring pengaman

- Dimensi produk lebar 34 cm; tinggi 24 cm; kedalaman 30 cm

- Dimensi kemasan inner box panjang 32 cm; lebar 29 cm; tinggi 26 cm

- Dimensi master box panjang 61.5 cm; lebar 33.5 cm; tinggi 56 cm

- Berat: 1824 gram

- Dilengkapi dengan: sendok nasi, gelas takar, kabel listrik, manual, dan kartu garansi

- Lama garansi: 1 tahun

- Isi per colly: 4 pcs

- Variasi warna: Hitam, pink, hijau, ungu




dan

 

2. Rice cooker CMW 522, dengan spesifikasi:

- Tegangan 220 V

- Frekuensi 50Hz

- Daya 500 watt

- Kapasitas beras 2 L

- Kapasitas nasi 5 L

- Fitur: memasak nasi rendah gula, yoghurt, bubur, sup, kue, bubur bayi, dan menghangatkan makanan

- Dilengkapi pengukus berbahan stainless food grade dan tahan lama

- Panci/pot dilengkapi lapisan anti lengket

- Dilengkapi sekring pengaman

- Dimensi produk lebar 34 cm; tinggi 24 cm; kedalaman 30 cm

- Dimensi kemasan inner box panjang 38.2 cm; lebar 33 cm; tinggi 27.5 cm

- Dimensi master box panjang 67.5 cm; lebar 39 cm; tinggi 28 cm

- Berat: 2834 gram

- Dilengkapi dengan: sendok nasi, gelas takar, kabel listrik, manual, dan kartu garansi

- Lama garansi: 1 tahun

- Isi per colly: 2 pcs

- Variasi warna: Hitam, merah, kuning



Ih, meuni cakep-cakep pisan. Mau lihat-lihat dulu, hayu ceki-ceki di website resminya Sekai.

 

Selain sudah teruji dan terbukti menghasilkan nasi yang lebih rendah gula, rice cooker low sugar dari Sekai juga memiliki keunggulan seperti:

 

1. Fitur pencegahan korsleting

Thermostat dan thermofuse pada rice cooker menjaga agar tidak terjadi korsleting listrik.




2. Tahan Basi 48 jam!!!!

Ini penolong sih buat saya yang ibu-ibu suka repot pas masak nasi kebanyakan.

Double lidnya menjaga agar uap air tidak langsung jatuh ke permukaan nasi. Nasi yang dihangatkan pun jadi lebih awet hingga 48 jam.


Anti nasi basi club

WOW


3. 5 lapisan yang pot anti lengket dan food grade

Zaman sekarang ya kalau nyuci pot rice cooker tu paling gemes sama nasi-nasi yang lengket di pot. Sekai memberikan pot rice cooker yang anti lengket. Gak ada tuh ceritanya nasi bersisa banyak karena lengket di pot dan bersih-bersih pun jadi lebih mudah. Selain itu, bahan pot yang digunakan sudah food grade.



4. Desainnya modern dan cangtip

Desain rice cooker low sugar Sekai modern dan demi apa, warnanya cantik! Dengan menyediakan fitur pilihan memasak, bikin apapun semudah 1 sentuhan. Gak hanya cantik, rice cooker low sugar Sekai memiliki rubber antislip di bagian bawahnya. Amannya double.



Nah, boleh nih mumpung masih anget abis gajian langsung meluncur belanja Sekai Rice Cooker Low Sugar ke marketplacenya Sekai ini.


Saya tahu ibu-ibu sekalian paling suka scroll-scroll instagram di waktu luang. Waktu luang yang saya maksud adalah di malam hari saat anak sudah tidur pulas, atau di sela-sela jam kerja (yakan yakan yakan?). Karena itu, jangan lupa mampir juga ke instagramnya Sekai, ceu. Banyak event seru, resep-resep makanan dan minuman sehat, dan beragam kegiatan dan lomba-lomba. Cocok buat yang demen masak, suka dance (iya, dance!) merangkap pejuang cuan. Soalnya hadiah dari tiap lombanya gak main-main! Berangkat dong!


Akhirnya...

Diabetes mellitus itu silent killer. Kadang orang-orang ga tahu kalau ternyata ia mengalami diabetes mellitus. Kalau sudah kena bisa merambat ke mana-mana. Mencegah MASIH lebih baik daripada mengobati. Menikmati hidup? Suka nasi? Suka manis? Boleh kok, asal ingat, jangan berlebihan! Badan kita, kesehatan kita, kita yang jaga.


Jaga pola makan, atur dan terapkan pola hidup sehat, aktif bergerak, dan supaya bisa tetap makan nasi tanpa khawatir gula berlebih, jangan lupa masak nasi pakai Sekai rice cooker low sugar.


 

Sumber:

International Diabetes Federation

Pesan Umum Gizi Seimbang

Pedoman Gizi Seimbang-Kemenkes

Infodatin Kemenkes Diabetes Mellitus tahun 2020

Review Sekai Rice Cooker Low Sugar CMW 720 LS

Review Sekai Rice Cooker Low Sugar Serela 8 in 1 CMW 522


 

 

 

 

 

disclaimer: tulisan ini diikutsertakan dalam Sekai blog competition dengan tema "Hidup Sehat dengan Rice Cooker Digital Low Sugar Sekai" yang diselenggrakan oleh Sekai.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya