Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Wednesday: A Child That Full of Woe


 

“Media sosial itu jurang beracun, penuh afirmasi kosong”

~Wednesday Addams~



Wednesday Addams (Jenna Ortega) adalah rermaja berusia 16 tahun yang sudah berulang kali pindah sekolah. Penyebabnya gak main-main: karena mencoba membunuh teman sekolahnya.


Pake piranha! Khan maen!

Sebagai orang tua dari remaja dengan jiwa pembunuh berdarah dingin, Ayah dan Ibunya, Tuan dan Nyonya Addams (Luiz Guzmán; Catherine Zeta-Jones) akhirnya memasukkan Wednesday ke sekolah khusus orang-orang buangan, freak, dan punya kondisi atau kemampuan tertentu alias outcast bernama Nevermore Academy di kota antah berantah bernama Jericho. Sebagai alumni, pasangan Addams tentu bangga dan senang sekali karena putri mereka akan menjadi pelajar di tempat mereka pernah belajar.



Wednesday yang selalu pasang ekspresi nahan kebelet boker ini dimasukkan ke asrama Ophelia dan sekamar dengan Enid Sinclair (Emma Myers), remaja keturunan werewolf yang (masih) belum bisa berubah jadi werewolf. Wednesday dan Enid benar-benar menggambarkan remaja yang sungguh bertolak belakang. Wednesday adalah remaja sarkas bermuka suram, selalu pucat kayak kurang vitamin penambah darah, anti sosial, hanya suka warna hitam, kegelapan, terobsesi dengan kematian, dan (awalnya) gak mau mengenal teknologi. Sementara Enid adalah remaja full senyum dengan rambut dan outfit warna-warni, penyuka unicorn dan K-Pop, gak pernah kehabisan energi, seorang social butterfly, dan penggagas vlog gosip di sekolahnya.


Ayah, mengapa mereka berbeda?

FYI, Wednesday punya kemampuan cenayang, walaupun belum lama munculnya.


Selain Enid, Wednesday akhirnya berteman dengan siswa lainnya bernama Xavier (Percy White), pemuda tampan yang pernah diselamatkan Wednesday waktu kecil. Xavier punya kemampuan melukis dan mampu “menghidupkan” lukisannya itu. Tapi kayaknya dia juga punya kemampuan cenayang kek Bapaknya. Belakangan Xavier menyadari kalo dia punya rasa sama Wednesday dan kayak gak bisa melepaskan Wednesday gitu aja ke seorang remaja lainnya bernama Tyler (Hunter Doohan).


Tyler, adalah manusia biasa (tadinya). Anak dari sherrif di kota Jericho, Donovan Galphin (Jamie McShane), barista, punya trauma masa lalu terkait kematian ibunya, dan terang-terangan menunjukkan kalau dia naksir Wednesday (ga ada kah yang naksir Enid? Dia cangtip dan lebih hidup loh, Kak!!!!). Berantem mulu sama bapaknya. Dan bapaknya jelas-jelas gak suka kalau Tyler berteman sama Wednesday, soalnya Pak Sherrif ini punya dendam sama Gomez Addams. Iya, Ayahnya Wednesday.


Ini loh, manisnya kek gini loh!

Sejak Wednesday masuk Nevermore, suasana sekolah tak lagi sama. Selain usaha Wednesday untuk kabur atau dikeluarin dari sekolah, tiba-tiba saja ada teror monster yang diyakini Rowan (Callum Ross) adalah karena kedatangan Wednesday sesuai ramalan mendiang ibunya. Wednesday juga tadinya ogah banget bertahan di sana karena gak mau berada di bawah bayang-bayang ibunya. Tapi pengalaman demi pengalaman mengerikan di sana, petunjuk, pertanda, penglihatan yang dia dapat, pengalaman hampir mati, dan beberapa teka-teki yang berhasil dia pecahkan mengindikasikan bahwa sedikit banyak dia akan terlibat dalam teror ini justru bikin dia memutuskan untuk bertahan, karena dia seneng! Iya, dia seneng!!!! Sakit emang ni anak. Selain untuk membuktikan teorinya dan nambah materi novel misterinya, juga untuk membersihkan namanya yang kadung jelek.

 

Bu Larissa Weems (Gwendoline Christie) si kepala sekolah ampe pening dibuatnya. Tapi dia adalah wanita raksasa (serius, doi tinggi bat. Hampir 2 meter!!!!) bertekad baja yang gak akan kalah dari remaja bau kencur macam Wednesday. Dia gak akan menyerah, bukan dalam bentuk perlawanan karena kebencian, tapi gak akan menyerah untuk membuat Wednesday bisa betah dan berkembang di sekolahnya.


Gw makan juga lu, Wed....

Juga ada Bu Thornhill (Christina Ricci), kepala asrama yang seorang manusia biasa. Bu Thornhill yang juga alumni Nevermore ini merasa Wednesday punya potensi yang luar biasa dan harus dia gali dan kembangkan. Bu Thornhill ini ya gelagatnya makin ke sini makin mencurigakan sih. Tapi ditonton aja sampai habis deh.


Xixixi, mereka tidak tahu rencanaku. Xixixixi...

Pengalaman hampir mati-nya Wednesday bagi kita yang manusia biasa ini jelas sudah cukup mengerikan. Enid aja masih ada tukat-tukatnya padahal werewolf. Tapi Wednesday mah beda. Dia kan psiko. Yang kayak begitu dia demen banget. Ada monster bukannya lari malah dikejar sama dia. Malah bikin adrenalinnya meningkat. Jabanin aje, tsay!

 

Seperti kisah tentang remaja pada umunya, di sini juga ada love story antara Xavier-Wednesday-Tyler. Xavier sih kayak gue ni temen lo, gue suka sama lo, jangan judes-judes lah amat gue, minimal lo mau lah temenan ama gue. Sementara Tyler tipe yang satset dasdes!!!!! Ya lu kalah la Xavier. Kalah gercep!


Gimana dek Wednesday?

Wednesday be like: Oh yang mana oh yang mana aku suka. Aku bingung aku bingung pilih yang mana....

Tapi lucu aja soalnya Xavier sama Wednesday kan ekspresinya mirip-mirip tuh, sama-sama madesu, sementara Tyler punya ekspresi yang lebih kaya. Seru aja lihat Xavier yang masih punya harga diri dan milih mundur pas Tyler lebih akrab sama Wednesday tapi tetap mantau dari jauh. Pantengin aja, bang!

 

Ada lagi ceritanya Enid sama Ajax (Georgie Farmer) si keturunan gorgon berambut ular. Uda janjian mo seru-seruan si Ajax pake acara berubah jadi batu segala. Jadi Ajax ini gorgon, medusa. Ular-ular di kepalanya bikin siapapun yang melihatnya berubah jadi batu walau cuma sebentar. Gak kayak Malin Kundang. Dia mah anak durhaka. Nah, pas janjian itu, Ajax gak sengaja lihat pantulannya sendiri di cermin pas habis mandi. Jadi deh dia membatu dan Enid kesal. Gemes banget ni anak berdua.

 

Pemeran Utama

Kalau pernah nonton film The Addams Family yang rilis tahun 1991, mungkin akan suka sama serial ini. Beberapa orang yang nonton ini mengaku belum pernah nonton The Addams Family versi manapun dan mereka suka sama serial ini. Btw serial ini bukan lanjutan dari film itu atau film The Addams Family versi manapun, ya. Murni cerita baru. Wednesday masih digambarkan sebagai cewek creepy dari keluarga aneh. Dan peran ini dimainkan dengan apik oleh Jenna Ortega. Usahanya untuk mempertahankan ekspresi datar cenderung sinis harus diacungi jempol. Tanpa bermaksud membandingkan, tentu sejujurnya saya mengharapkan Wednesday yang dingin dan kejam kayak versi 1991. Dinginnya ke cuek gak peduli tapi tetap sadis.




Enid, si cewe-kue-werewolf-hampir-bukan-werewolf juga diperankan dengan perfecto oleh Emma Myers. Kesan berisik ala-ala remaja gawl baru kenal cinta pas banget porsinya. Gak berlebihan dan tetap enak dilihat dan didengar. Persis anak SMA di usianya yang antusias sama segalanya, punya target jangka pendek yang jelas tapi cenderung gak penting (kayak menang Edgar Poe Cup. Buwat apeeeee??), dan tulus berteman. Dia bisa menjaga jarak sama Wednesday, tetep berantem sama Wednesday, suka nimbrung ga jelas, sebel sama Wednesday, tapi gak pernah sekalipun meninggalkan teman sekamarnya itu pas dia struggle sendiri.

 

Relate

Serial ini fokus ke fase hidup Wednesday sebagai remaja bermasalah di sekolah asrama. Sekolahnya seru, isinya unik. Dari anak-anak berkemampuan khusus macam telekinetis, mengendalikan hewan, jelmaan duyung, keturunan vampir, medusa, manusia serigala, monster muka rata, sampai penyihir ada di sini. Interaksi dengan teman-temannya menurut saya enak banget ditonton. Gak sinetron. Rivalitasnya dengan Bianca (Joy Sunday), pertemanan gak sengajanya dengan Eugene (Moosa Mostafa), TTM-annya dengan Xavier, dan cinta pertamanya dengan Tyler, asik dilihat.

 

Walau bintangnya Wednesday Addams, serial ini (menurut saya) cukup berhasil menceritakan tokoh lain dan menggali permasalahan yang mereka alami dengan porsi yang imbang. Bagaimana para remaja ini struggle dengan pencarian jati diri dan usaha mereka untuk menerima kondisinya masing-masing.

 

Bianca yang judes tapi pintar itu ternyata remaja kaburan dari Mboknya. Bianca kabur ke Nevermore Academy dan mengganti identitasnya demi memiliki hidup baru yang dia inginkan, jauh dari ibunya. Xavier yang ternyata adalah mantan pacarnya Bianca gak mau dekat-dekat sama bapaknya yang adalah cenayang terkenal. Love-hate relationship mereka tergambar di ekspresi Xavier yang kayak selalu sedih dan menyimpan luka. Enid, si cewek kue itu juga sedang struggle karena gak kunjung berubah jadi serigala pas bulan purnama. Kukunya doang yang memanjang tapi fisiknya tetap manusia. Hal ini bikin gusar dan malu ibunya yang mengganggap keterlambatan Enid itu aib. Tyler juga selalu berantem sama Bapaknya dan harus mengikuti sesi terapi rutin untuk mengatasi rasa trauma. Sementara Eugene, selalu dianggap aneh dan gak pernah punya teman. Baginya, Wednesday adalah outcast pertama yang mau berteman dengannya.

 

My Opinion

Pada akhirnya yang pertama kali saya lakukan adalah membandingkan Wednesday versi Jenna Ortega dengan Wednesday versi Christina Ricci yang di sini ikutan main sebagai Thornhill. Bagi saya cara mereka memerankan tokoh Wednesday itu berbeda. Kayak yang saya tulis di atas, Wednesday-nya Ortega itu lebih sinis sementara Wednesday-nya Ricci itu lebih dingin dan dinginnya tu effortless. Ga ada masalah untuk saya pribadi kecuali ada beberapa scene di mana Ortega -menurut saya-terlihat terlalu berusaha untuk menjadi sinis.

 

Uopooooooooohhhhhh...

 

Saya mau bahasa yang saya kurang sreg dulu dari serial ini. Wednesday memang digambarkan jenius, brilliant, jago bela diri, dan demen main detektif-detektifan. Tapi di sini dia malah kayak buru-buru banget dalam menetapkan tersangka. Kayak nemu petunjuk dikit, oh pasti dia ni monsternya. Eh bukan, nyari lagi. Oh, ada petunjuk berarti dia monsternya. Gitu terus sampe akhirnya dia tahu siapa monster sebenarnya. Gegabah bener. Padahal dinarasikan kalau yang dia punya cuma puzzle petunjuk. Dia tahu pelakunya ada di depan mata, tapi yang mana? Siapa? Petunjuk-petunjuk yang dia kumpulin itu belum lengkap dan harus disusun dulu sebelum nuduh orang. Minimal nyurigain dulu lah. Tapi nyalinya gede banget sih buat nuduh seseorang adalah monster.


Me, tiap abis 1 episode

Yang saya sreg? BANYAK!!!!!!

Kebetulan yang pernah saya tonton itu The Addams Family versi tahun 1991 sama The Addams Family 2 tahun 2021 versi animasi. Saya suka pemilihan castnya.

Jenna Ortega sebagai Wednesday jelas memberikan suasana baru. Catherine Zeta-Jones sebagai Morticia Addams, wuih ga ada lawan. Seksi, elegan, tapi kejam! Dia diem aja udah bikin merinding. Luiz Guzmán  sebagai Gomez Addams, pria bucin sayang anak sayang istri tapi menyimpan misteri juga oke. Nyebelinnya pas. Ekspresi cinta dan emosi berlebihannya ke Wednesday juga Bapak-bapak sekali. Kayaknya Pugsley versi ini yang diperankan oleh Isaac Ordonez dibuat lebih manusiawi. Sayang sama kakaknya walaupun sering disio-sio juga. Soalnya Wednesday tu memang psiko sih ya, kerjaannya nyiksa adeknya. Tapi waktu adeknya dibully dia bisa bales lebih kejam dong, “Yang boleh menyiksa adikku hanya aku!”

 

Toss!!!!

 

Kehadiran Christina Ricci sebagai Thornhill tentu menarik. Sebagai pemeran Wednesday di film The Addams Family tahun 1991 tentu dia menjadi pengobat rindu penggemar Addams Family. Ga tahu deh gimana terbebannya Ortega adu akting sebagai Wednesday sama aktris yang pernah memerankan Wednesday. Walau saya tetap membandingkan, tapi Ortega berhasil mengeksekusi Wednesday versi dia sendiri dengan baik.


Terakhir gak kalah penting

 

THING!!!!!!!


Si tangan buntung yang diperankan oleh tangannya Victor Dorobantu ini asik banget! Ini tangan orang beneran, Ges. Lihat behind the scene-nya deh, kece! Biar ga ada suara atau ga ketahuan ekspresinya, Thing di sini keren banget! Jadi agen mata-mata siap. Ikutan sabotase perahu Bianca hayuk! Cari dokumen rahasia berangkat! Jadi temen mani pedi Enid juga gas aja lah!


Tangannya aja ganteng! Lah liat itu utuhnyaaaaa!!!!

Season 1 serial ini memang sudah tamat, season 2 denger-denger bakal ada tapi belum kasi bocoran kapan. Kudu lanjut ini mah, karena dari episode terakhir di season 1 banyak adegan yang ngegantung. Dan, I need more Pugsley Addams on screen!!!!!!!

 

Anyhoo, Wednesday masih tayang di Netflix yhaaaa.... Gaskeun!!!!




Sumber dari sinisinisini, dan sini.




Enjoy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya