Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Alasan Saya Tidak Suka Nonton (Bukan) Empat Mata

Gambar
Sebelum meneruskan ke bawah dan membaca tulisan saya, saya tekankan:INI MENURUT SUDUT PANDANG SAYA (trauma dicari-cari orang lagi gara-gara blog). Oke, pertama-tama saya mau bilang salut, karena dari sekian banyak acara yang datang dan pergi, (Bukan) empat Mata bisa bertahan sampai lebih dari 8 tahun (kalau gak salah). Salut berikutnya adalah untuk sang pembawa acara, Oom Tukul Arwana dengan Jargonnya, "kembali ke laptop," berhasil mengubah hidup pria desa menjadi seseorang. From Zero to Hero, Nothing jadi Something! Kisah hidupnya bahkan sudah dibukukan, ya... saya belom pernah baca sih, tapi saya salut sama kerja kerasnya. Saya juga setuju dengan salah satu statement Oom Tukul yang bilang," Kalau mau sukses itu, harus kerja keras dan disiplin." Acara jam 7, datang jam 6.30. Saya setuju, dengan prinsip ON TIME, mengingat betapa sedikitnya manusia yang mampu dan mau menghargai waktu. Lalu, apa alasan saya sampai tidak menyukai acara talk show ini? 1.

Hampir Apoteker

Gambar
Yogyakarta, 1 Agustus 2013 Saya kok berasa sedang lulusan SMP. Hari ini kami berkumpul, dikumpulkan lebih tepatnya, untuk pengumuman kelulusan. Yudisium dengan cara yang belum pernah kami lakukan. Pukul 11 lebih sedikit, 116 calon Apoteker sedang berharap-harap cemas, lulus gak ya... (Padahal ya sudah pasti lulus, hanya belum tahu dapat nilai apa. hehehehe...). Lorong sempit di depan ruang K. 203 jadi semakin sempit karena dijejali 116 manusia dengan segala tipe dan luas permukaan tubuh. Dari yang iriiiiiiit kayak Agatha Novita sampe yang borooooosssss kayak Peffley Lukito dan Denny Andreas Purnomo, oh.. Si Rio Bagus Permadi juga (bagi Pak dhuwur e...). Satu persatu dipanggil ke dalam. Kami disambut bapak Dekan, ibu Kaprodi, dan ibu Wakaprodi. Kami diberi amplop dengan kop Fakultas seperti ini... Lalu, di dalamnya ada surat yang menyatakan kami lulus atau tidak seperti ini.... Nah, SMP banget ya... Hahahahaha... Tapi tetap saja euforia sudah lulus itu menyebar den