Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Hujan Buat Pohon Kersen

Gambar
Kersen dan parkit, kita sudah tahu tentang mereka. Kersen dan hujan, kita pun tahu tentang mereka. Kersen dan Gladiol, entahlah itu sambungan yang menyakitkan atau bagaimana. Mungkin ada baiknya bila ada yang menceritakan hujan. Baiklah, namanya hujan, ia bisa membuat orang lain senang dan mengumpat dalam sekali kesempatan. Seperti semanggi yang bahagia saat hujan turun, atau seperti ibu yang mengumpat saat hujan membasahi jemuran. Hujan, selalu berkesan, setidaknya untuk makhluk sekokoh kersen. Kersen yang bahagia setiap sang hujan hadir di tengah dahaga, kersen yang bahagia setiap hujan membelai lembut ranting-rantingnya yang kering, menyusup ke dalam urat-uratnya, mengalir di dalam tubuhnya. Kersen yang mendekap hujan dengan caranya yang tak biasa, menari kala hujan datang dan menciptakan nada lewat gemerisik padu titik air dengan daun-daun kersen. Kersen yang mencintai hujan, kersen yang setia menunggu hujan datang dalam kegalauan hatinya. Ke

Being serious!

Jadi orang yang luwes memang asik. Gampang buat masuk dalam lingkungan mana pun, kapan mun, dengan siapa pun. Apalgi, kalau didtunjang dengan penampilan rapi menawan, muka kinclong, dan bahasa asing yang oke. Namun, akan lebih baik kalau keluwesan kita itu kita gunakan di waktu dan tempat yang tepat, jadi ga semua suasan kita bikin lucu. Lucu perlu, apalagi kalau suasana tegang, mungkin bisa lah sebagai ice breaking. Tapi ya kalau jatahnya serius dan khusyuk ya lakukanlah demikian. Karena bercabda berlebihan juga agakanya gak ada gunanaya. Being serious in the right situation is better. oke...