Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Tipe-Tipe Penonton Avengers: Infinity War; Perang yang Tak Sudah

Hola, selamat datang lagi di blog saya yang lebih banyak sawangnya ini.

Sebentar ya, saya bersihkan dulu.

***
Dua hari ini kita sudah memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei dan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tanggal 2 Mei kemarin. Berhubung tanggal 1nya merah merona membabi buta maka saya dan suami merayakannya dengan pergi membeli cawet di Solo Paragon. Serius, membeli cawet! Baru deh habis itu dengan mendadak kami nonton film; Avengers: Infinity War. Memang segitunya ya Indonesia, 6 studio nayangin Avengers semua coy!!!

Berhubung saya dan suami nonton pas di hari Selasa yang tanggal merah di awal minggu jadinya ya cukup ramai untuk ukuran bioskop Solo. Kami memilih nonton di jam 17.50 karena sudah terlalu mefet kalau mau nonton yang jam 4 kurang. Sambil menghabiskan waktu, saya dan suami memutuskan untuk beli es kepal milo yang ternyata rasanya B aja, lihat-lihat sandal di payless buat persiapan sekiranya sepatu tertutup sudah tak nyaman lagi, dan makan sore biar nggak kelaparan waktu nonton.

Perang Tak Sudah


Oke, dari hasil nonton selama kurang lebih 2 jam, maka berikut saya rangkum hasil pengamatan dan curhatan mengenai tipe-tipe penonton Avengers: Infinity War:

1. Penggemar Marvell Universe Garis Keras
Ini adalah sekelompok manusia yang well prepared untuk menikmati film. Mereka-mereka ini sudah me-refresh ingatan mengenai film-film sebelumnya, bentukannya biasanya gerombolan, akan duduk berdekatan, beli makanan dan minuman di bioskop juga (modal), lalu berdiskusi tentang film-film Marvell sebelumnya sejak masih menunggu studio dibuka, menonton dengan fokus, dan tidak akan beranjak sebelum menyaksikan post credit scene yang sudah jadi ciri khas film-film Marvell. Manusia-manusia jenis ini adalah manusia-manusia yang mengikuti setiap karya Marvell baik film maupun serial, hafal mati tokoh-tokoh dalam masing-masing film dan serial, dan tahu adegan A dilatarbelakangi oleh adegan B di film C. Hebat lah pokoknya.

2. Bukan Penggemar Marvell Universe
Buat Anda-Anda yang bukan penggemar Marvell Universe atau yang mungkin tidak terlalu mengikuti film-film Avengers dalam 5 tahun terakhir tapi berniat nonton bersama teman-teman Anda yang adalah fans Marvell garis keras, minta tolong nih, cari tahu dulu lah cerita di film-film sebelumnya. Atau paling gak agak-agak tahu lah kalau Star Lord itu dari film Guardians of the Galaxy, Loki yang tidak terpajang di poster itu dari film Thor, Rhodes itu dari film Iron Man, Wonder Woman itu DCEU, dan Stan Lee selalu nongol di film-film Marvell sebagai cameo. Itu cukup. Atau kalau memang cuma mau hore-hore aja ikut-ikutan nonton Avengers: Infinity War karena lagi hits, please, please banget… Nonton ajalah, gak usah banyak nanya. Gengges tauk! Tahan diri gitu, nanti sajalah kalau sudah kelar filmnya baru minta dijelasin.

3. Pemuja Love, Like di Sosial Media
Manusia jenis ini ditandai dengan posting tiket di semua akun sosmed, dilanjutkan selfie di bioskop, berlanjut dengan snapgram bagian pembuka film, dan kalau perlu live selama film berlangsung (padahal pembajakan adalah tindakan criminal. Ya begitu kalau charger hape dikasih nyawa). Ada sih beberapa yang memang pada akhirnya memilih fokus ke film setelah melakukan banyak hal tidak berfaedah tadi, tapi banyak pula yang berakhir dengan tidak menyimak sama sekali. Biar hits aja gitu, “Iiih uda nonton Infinity War. Ceritain laaaah.. Spoiler dikit.”
Iiiiiiihhhh zwempak!

4. Numpang Ngadem
Mirip-mirip yang ketiga, tipe ini adalah mereka yang setengah enggan untuk nonton film ini tapi dibajak untuk menemani seseorang, kadung beli tiket, dan akhirnya nonton juga. Biasanya ditandai dengan bukannya menyimak film, tetapi malah asyik sosmed-an SEPANJANG FILM, dengan tingkat kecerahan hape maksimal. Terima kasih kepada manusia-manusia langka macam ini yang mengganggu ketentraman batin beberapa orang dengan cahaya hape yang silau meeeeeeeeeeennnnnnnnnn.

5. Spoiler Abis
Buat saya tindakan ini adalah tindakan paling hina yang bisa dilakukan umat manusia. Kalau sudah nonton ya sudah, keep dulu. Hargai mereka yang belum nonton dan berniat nonton sambil mencari waktu yang tepat. Gak asik tahu nonton film yang uda ketahuan jalan ceritanya. Tyda dapat moment-nya, mylov.

Ada jenis manusia ini yang nonton lagi dalam rangka menemani mereka yang belum nonton, lantas kasih bocoran di saat-saat kritis. Misalnya, "Ni ya abis ini Thanos ke Tanabang beli baju koko; Udah, tenang aja Thanos mah baik, liat aja abis ini dia mau ke pengkolan cari ojek". Sungguh perbuatan hina!!!

6. Yang Penting Sama Mylov
Tipe ini biasanya berwujud sepasang muda-mudi yang masih dimabuk cinta, memilih untuk menghabiskan waktu berdua dengan nonton film di bioskop, walaupun gak ngerti filmnya tapi berusaha mengerti demi si pujaan hati. Yang fenting bersama, bisa pegangan tangan, bisa sender-senderan kepala, bisa suap-suapan dan cubit-cubitan sepanjang film. Kalau ada yang niatannya ‘lain’ biasanya akan memilih bangku di pojokan atas, gak fokus ke layar, tangannya mulai bergerilya, lalu keluar sebelum film selesai (atau malah bikin film sendiri di bangkunya yha?).

7. Orang Tua yang Punya Duit Tapi Gak Punya Otak
Avengers: Infinity War adalah film dengan rate R: Remaja.
Menurut Santrock, 2002: “Remaja adalah mereka yang berusia dalam rentang 12-20 tahun, di mana sedang dalam fase pembentukan pemikiran operasional yang sifatnya lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak”.
Jelas ya, 12-20 tahun, untuk nonton remaja itu malah 13 tahun ke atas, bukan 0-10 tahun! Jadi tolong ya buibuk dan pakbapak, bijaksana lah. Saya tahu Anda punya duit, anak Anda ya beli tiket, tapi monmap ni ya, saya pribadi merasa terganggu. Ada lah yang kemarin nangis jejeritan dan akhirnya diputarkan video kartun dari youtube, sekali lagi dengan tingkat kecerahan layar yang mumpuni. Yaaaah… nonton Avengers dengan latar lagu baby shark do do do do, bzzzzzzzz! Ada lah yang nanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa mulu, “Mami, itu siapa Mi? Itu temennya Mi? Kok dia mati Mi? Cara bikin anak gimana, Mi?” dan emaknya kagak peduli! ZWEMPAAAAKKKKK!!!!!! Ada yang malah nyanyi-nyanyi, “Dari terbit matahariiiii…”, kuingin tertawa sekaligus memaki…


…orangtuanya!

Walaupun menurut saya adalah gobl*k, tidak bertanggung jawab, gak punya otak, dan egois membawa anak-anak yang masih piyik dan memakai popok buat nonton film dengan rate R, tapi itu yang dibawa anak sendiri kan? Bukan anak orang lain? Berarti memahami karakter anaknya kan? Mbok tolong lah diantisipasi kalau memang mau bawa anaknya nonton film di bioskop. Yang bayar kan tidak cuma situ, semua yang mau nonton ya BAYAR, CINTAAAAAAA!!!!!!!
Suami saya sampai ngampet ketawa tiap kali saya acak-acak rambut karena merasa terganggu. Iya, saya terganggu!!! “Udah, sabar, fokus aja. Fokus,” gitu katanya berulang kali kayak merapal mantra. Duh, Nak. Bapakmu sabar bener jadi manusia. Mamak belum bisa, Nak.

8. Sampah yang Bisanya Nyampah
Ah, ini mah di tiap bioskop ada. Mau bawa makanan tapi gak mau bawa sampahnya. Dasar sampah! Udahlah kere, nyampah lagi! Kasian para cleaning service yang berpacu dengan waktu untuk membersihkan satu studio karena jadwal selanjutnya sudah menunggu.
Popcorn

Silakan loh, makan dan minum selama nonton film, mo makan popcorn, chiki, nachos, kentang goreng, mie goreng, atau bakso urat, tapi ya tanggung jawab lah sama sampahnya. Gak susah kan bawa keluar kemasan kosong bekas Anda sendiri dan buang di tempatnya? Berat? Gak kuat? Gak sanggup?
Dasar payah!
Dasar lemah!
Dasar sampah!

Kalaupun gak mau buang sampahnya karena merasa “akan ada yang membersihkan”, tulung, makannya yang rapi, gak berserakan. Memangnya gimana sih cara kalian makan sampai satu bangku bisa penuh popcorn? Atau malah popcorn-nya serak-serak di lantai? Makannya pake sendok semen ya?

Ya, jadi demikian lah hasil rangkuman, curhatan, dan nyinyiran saya dari nonton kemarin. Intinya, bijaksana lah jadi manusia. Masih ingat pelajaran PPKn kan? Jadilah manusia yang mau dan mampu bertenggang rasa. Itu aja loh, simple…


…tapi past tense! (korban acara Pagi-pagi di NET).

Salam,

Cicilia (Mamak-mamak nyinyir di masa depan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya