Hola, selamat datang lagi di blog
saya yang lebih banyak sawangnya ini.
Sebentar ya, saya bersihkan dulu.
***
Dua hari ini kita sudah
memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei dan Hari
Pendidikan Nasional yang jatuh tanggal 2 Mei kemarin. Berhubung tanggal 1nya
merah merona membabi buta maka saya dan suami merayakannya dengan pergi membeli
cawet di Solo Paragon. Serius, membeli cawet! Baru deh habis itu dengan mendadak
kami nonton film; Avengers: Infinity War. Memang segitunya ya Indonesia, 6 studio
nayangin Avengers semua coy!!!
Berhubung saya dan suami nonton
pas di hari Selasa yang tanggal merah di awal minggu jadinya ya cukup ramai
untuk ukuran bioskop Solo. Kami memilih nonton di jam 17.50 karena sudah
terlalu mefet kalau mau nonton yang jam 4 kurang. Sambil menghabiskan waktu, saya dan suami memutuskan untuk beli es kepal milo yang ternyata rasanya B aja,
lihat-lihat sandal di payless buat persiapan sekiranya sepatu tertutup sudah
tak nyaman lagi, dan makan sore biar nggak kelaparan waktu nonton.
Oke, dari hasil nonton selama
kurang lebih 2 jam, maka berikut saya rangkum hasil pengamatan dan curhatan
mengenai tipe-tipe penonton Avengers: Infinity War:
1. Penggemar
Marvell Universe Garis Keras
Ini adalah
sekelompok manusia yang well prepared untuk menikmati film. Mereka-mereka ini sudah
me-refresh ingatan mengenai film-film sebelumnya, bentukannya biasanya
gerombolan, akan duduk berdekatan, beli makanan dan minuman di bioskop juga
(modal), lalu berdiskusi tentang film-film Marvell sebelumnya sejak masih
menunggu studio dibuka, menonton dengan fokus, dan tidak akan beranjak sebelum menyaksikan
post credit scene yang sudah jadi ciri khas film-film Marvell. Manusia-manusia
jenis ini adalah manusia-manusia yang mengikuti setiap karya Marvell baik film
maupun serial, hafal mati tokoh-tokoh dalam masing-masing film dan serial, dan
tahu adegan A dilatarbelakangi oleh adegan B di film C. Hebat lah pokoknya.
2. Bukan
Penggemar Marvell Universe
Buat Anda-Anda
yang bukan penggemar Marvell Universe atau yang mungkin tidak terlalu mengikuti
film-film Avengers dalam 5 tahun terakhir tapi berniat nonton bersama
teman-teman Anda yang adalah fans Marvell garis keras, minta tolong nih, cari
tahu dulu lah cerita di film-film sebelumnya. Atau paling gak agak-agak tahu
lah kalau Star Lord itu dari film Guardians of the Galaxy, Loki yang tidak
terpajang di poster itu dari film Thor, Rhodes itu dari film Iron Man, Wonder
Woman itu DCEU, dan Stan Lee selalu nongol di film-film Marvell sebagai cameo.
Itu cukup. Atau kalau memang cuma mau hore-hore aja ikut-ikutan nonton
Avengers: Infinity War karena lagi hits, please, please banget… Nonton ajalah, gak usah banyak nanya. Gengges tauk! Tahan
diri gitu, nanti sajalah kalau sudah kelar filmnya baru minta dijelasin.
3. Pemuja
Love, Like di Sosial Media
Manusia jenis
ini ditandai dengan posting tiket di semua akun sosmed, dilanjutkan selfie di bioskop, berlanjut dengan snapgram bagian pembuka film, dan kalau
perlu live selama film berlangsung (padahal pembajakan adalah tindakan criminal.
Ya begitu kalau charger hape dikasih nyawa). Ada sih beberapa yang memang pada
akhirnya memilih fokus ke film setelah melakukan banyak hal tidak berfaedah
tadi, tapi banyak pula yang berakhir dengan tidak menyimak sama sekali. Biar
hits aja gitu, “Iiih uda nonton Infinity War. Ceritain laaaah.. Spoiler dikit.”
Iiiiiiihhhh zwempak!
4. Numpang
Ngadem
Mirip-mirip yang
ketiga, tipe ini adalah mereka yang setengah enggan untuk nonton film ini tapi dibajak
untuk menemani seseorang, kadung beli tiket, dan akhirnya nonton juga. Biasanya
ditandai dengan bukannya menyimak film, tetapi malah asyik sosmed-an SEPANJANG
FILM, dengan tingkat kecerahan hape maksimal. Terima kasih kepada
manusia-manusia langka macam ini yang mengganggu ketentraman batin beberapa
orang dengan cahaya hape yang silau meeeeeeeeeeennnnnnnnnn.
5. Spoiler
Abis
Buat saya
tindakan ini adalah tindakan paling hina yang bisa dilakukan umat manusia.
Kalau sudah nonton ya sudah, keep dulu. Hargai mereka yang belum nonton dan
berniat nonton sambil mencari waktu yang tepat. Gak asik tahu nonton film yang
uda ketahuan jalan ceritanya. Tyda
dapat moment-nya, mylov.
Ada jenis manusia ini yang nonton lagi dalam rangka menemani mereka yang belum nonton, lantas kasih bocoran di saat-saat kritis. Misalnya, "Ni ya abis ini Thanos ke Tanabang beli baju koko; Udah, tenang aja Thanos mah baik, liat aja abis ini dia mau ke pengkolan cari ojek". Sungguh perbuatan hina!!!
6. Yang
Penting Sama Mylov
Tipe ini
biasanya berwujud sepasang muda-mudi yang masih dimabuk cinta, memilih untuk
menghabiskan waktu berdua dengan nonton film di bioskop, walaupun gak ngerti
filmnya tapi berusaha mengerti demi si pujaan hati. Yang fenting bersama, bisa
pegangan tangan, bisa sender-senderan kepala, bisa suap-suapan dan cubit-cubitan
sepanjang film. Kalau ada yang niatannya ‘lain’ biasanya akan memilih bangku di
pojokan atas, gak fokus ke layar, tangannya mulai bergerilya, lalu keluar
sebelum film selesai (atau malah bikin film sendiri di bangkunya yha?).
7. Orang
Tua yang Punya Duit Tapi Gak Punya Otak
Avengers:
Infinity War adalah film dengan rate R: Remaja.
Menurut Santrock, 2002: “Remaja adalah mereka yang berusia dalam rentang 12-20 tahun, di mana sedang dalam fase pembentukan pemikiran
operasional yang sifatnya lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak”.
Jelas ya, 12-20
tahun, untuk nonton remaja itu malah 13 tahun ke atas, bukan 0-10 tahun! Jadi tolong
ya buibuk dan pakbapak, bijaksana lah. Saya tahu Anda punya duit, anak Anda ya
beli tiket, tapi monmap ni ya, saya pribadi merasa terganggu. Ada lah yang
kemarin nangis jejeritan dan akhirnya diputarkan video kartun dari youtube,
sekali lagi dengan tingkat kecerahan layar yang mumpuni. Yaaaah… nonton
Avengers dengan latar lagu baby shark do do do do, bzzzzzzzz! Ada lah yang
nanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa mulu, “Mami, itu siapa Mi? Itu temennya Mi?
Kok dia mati Mi? Cara bikin anak gimana, Mi?” dan emaknya kagak peduli!
ZWEMPAAAAKKKKK!!!!!! Ada yang malah nyanyi-nyanyi, “Dari terbit matahariiiii…”,
kuingin tertawa sekaligus memaki…
…orangtuanya!
Walaupun menurut
saya adalah gobl*k, tidak bertanggung jawab, gak punya otak, dan egois membawa
anak-anak yang masih piyik dan memakai popok buat nonton film dengan rate R,
tapi itu yang dibawa anak sendiri kan? Bukan anak orang lain? Berarti memahami
karakter anaknya kan? Mbok tolong lah diantisipasi kalau memang mau bawa
anaknya nonton film di bioskop. Yang bayar kan tidak cuma situ, semua yang mau
nonton ya BAYAR, CINTAAAAAAA!!!!!!!
Suami saya
sampai ngampet ketawa tiap kali saya acak-acak rambut karena merasa terganggu.
Iya, saya terganggu!!! “Udah, sabar, fokus aja. Fokus,” gitu katanya berulang
kali kayak merapal mantra. Duh, Nak. Bapakmu sabar bener jadi manusia. Mamak
belum bisa, Nak.
8. Sampah
yang Bisanya Nyampah
Ah, ini mah di
tiap bioskop ada. Mau bawa makanan tapi gak mau bawa sampahnya. Dasar sampah! Udahlah
kere, nyampah lagi! Kasian para cleaning service yang berpacu dengan waktu
untuk membersihkan satu studio karena jadwal selanjutnya sudah menunggu.
Silakan loh, makan dan minum selama nonton film, mo makan popcorn, chiki, nachos,
kentang goreng, mie goreng, atau bakso urat, tapi ya tanggung jawab lah sama
sampahnya. Gak susah kan bawa keluar kemasan kosong bekas Anda sendiri dan
buang di tempatnya? Berat? Gak kuat? Gak sanggup?
Dasar payah!
Dasar lemah!
Dasar sampah!
Kalaupun gak mau
buang sampahnya karena merasa “akan ada yang membersihkan”, tulung, makannya yang rapi, gak berserakan. Memangnya gimana
sih cara kalian makan sampai satu bangku bisa penuh popcorn? Atau malah popcorn-nya
serak-serak di lantai? Makannya pake sendok semen ya?
Ya, jadi demikian lah hasil
rangkuman, curhatan, dan nyinyiran saya dari nonton kemarin. Intinya, bijaksana
lah jadi manusia. Masih ingat pelajaran PPKn kan? Jadilah manusia yang mau dan mampu bertenggang rasa. Itu aja
loh, simple…
…tapi past tense! (korban acara
Pagi-pagi di NET).
Salam,
Cicilia (Mamak-mamak nyinyir di
masa depan).
Komentar
Posting Komentar