Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Soal Cinta (#1)



Saya sudah pacaran 4 tahun sama pacar saya yang sekarang, iya, pak guru tampan itu. Saya sayang? Ya iya dong. Cinta? Jelas, sebuah hubungan tanpa cinta, entah orangtua dengan anak, laki-laki dengan perempuan, sahabat, kalau tidak ada yang namanya cinta dan sayang, it’s nothing. Tidak bakalan awet. Sekedar cerita, saya sudah bilang kan kalau saya sayang sama pacar saya. Saya mau serius sama pacar saya, itu pasti, karena menurut saya, di umur saya sekarang, pacaran itu buat diseriusin, bukan buat main-main lagi yang putus-nyambung, kecuali, memang tidak cocok, daripada dipaksakan, ya mending bubar.
Setelah mengenal pacar saya selama 4 tahun lebih, saya masih berusaha untuk menerima pacar saya apa adanya. Pasti. Pasti ada bagian dari diri dia yang saya kurang suka, begitupun sebaliknya, tapi selama ini, kami masih saling mengkomunikasikan, jadi, kalaupun berantem, gak di-ekspos ke media lah, malu. Tapi kalau ditanya, apakah saya terobsesi sama pacar saya? Hmmmmm… Kayaknya kok enggak ya. Soalnya, menurut saya, terobsesi terhadap orang lain tuh kok artinya negatif ya. Kayak, seolah-olah apa-apa HARUS kayak “dia”. Misal, kayak sinetron-sinetron cupu zaman sekarang: Ada murid SMA kuper yang pengen tergabung dalam geng populer, sehingga akan menempuh segala cara demi mencapai tujuannya tersebut (kayak film Suddenly 30, coba deh tonton), ninggalin teman-temannya, gak rela melepas, ke mana-mana sama geng tenar itu, dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain.
Saya lalu berpikir, sebenarnya hubungan yang dimulai dengan suatu obsesi “untuk mendapatkan” itu sehat gak sih? Kesannya maksa, gak mau ditinggal, dan… entah ya… Bisa mendampingi orang yang kita “incar “ sejak lama tu memang kayak suatu pencapaian. Tapi, ketika kita tahu jeleknya pasangan dan setelah kurun waktu yang cukup lama tidak menunjukkan perubahan yang berarti, yang mana itu adalah menyiksa batin, saya lalu bertanya, apakah hubungan seperti itu layak diteruskan?Nah, sebenarnya saat kita mengalami kondisi seperti yang saya underline dan bold itu dan kita memilih untuk BERTAHAN, tolong pastikan di hati masing-masing:
a.       Anda bertahan karena sudah menerima dia APA ADANYA?
atau
b.      Anda bertahan karena memang TEROBSESI DENGANNYA dan TAK INGIN KEHILANGAN?
The choice is yours…

_cici_

Komentar

  1. etelah mengenal pacar saya selama 4

    Video Bokep Indo | Nonton Film Bokep Gratis
    Nonton Online Video Bokep Streaming
    Nonton film bokep streaming terbaru di bokepindohot.pw dimana bisa mencari video bokep abg, film bokep smu, film bokep abg cantik, film cewe seksi, abg montok, bokep indo, bokep online, bokep smp, video bokep jilbab.
    Crot Bergetar
    Pengalaman Nafsu ABG Sange Di Goyang
    crotbergetar.blogspot.com
    #crot #bergetar #crotbergetar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya