Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Tongkol part 1

Selasa, 10 September 2013,  01.00 pagi.
Sial! Uda jam segini, saya masih gak bisa merem, yang ada malah beser, pipis-pipis melulu. Lapar juga, tapi gak punya stok makanan berat. Makanan berat yang saya maksud adalah, nasi ayam goreng plecing kangkung, atau nasi telor orak-arik dengan kuah sarden bikinan Aa burjo seberang kos. Bisa aja sih, keluar dari kos, ngacir sebentar ke burjo, makan, balik lagi, trus lanjut tidur. Tapi, hedeh, malas (baca: takut). Apa jadinya kalau seorang cewek cantik, yaitu saya, jalan sendirian di tengah malam? Ha! Yang ada mereka juga ngeri. Ngapain ini embak malam-malam kelayapan??? Sendirian pula! So, daripada makin ngaco, saya mau nulis cerita aja.

Saya masih berhutang sama teman-teman seperTONGKOLan saya. Hah? Tongkol? Apaan tuh? Ikan? Iya, ikan. Tapi nama ikan itulah yang menjadi semacam ID, identitas, buat saya dan 12 orang lainnya selama kami gentayangan ni Fakultas Farmasi ini, dari tahun 2008 sampai 2013, mmmmm, kecuali satu orang yang berkhianat dan lulus duluan. Tapi kami maklum, dia uda jompo soalnya. Angkatan Pujangga Baru, jadi kami ikhlas kalau Engkong ini lulus duluan. Siapakah ke-12 manusia Tongkol ini? Cekidot…

1.  Agatha Ratri Prasetyo (a.k.a Aga_gila)
Sebenarnya dia yang paling muda, kelahiran 91 coiiiii… Berani-beraninya dia kuliah di angkatan 2008, pinter pulak! Kampretos! Manusia kelahiran Lampung ini adalah manusia paling cablak se Tongkol Raya. Kalo ada yang dia gak suka… Taaasssshhhh… (Gak papa sih, diomongin ke orangnya langsung =p). Badanya cungkring kayak gagang sapu lidi (kalau dibilang kayak lidi agak hiperbola, soalnya dia lebih kecil dari itu), tapi makannya beeeeeuuhhh… Biasa aja sih. Aga suka banget makan makanan (ya iyalah, masak makan semur sandal???). Dulu, gadis inilah yang berikrar akan keriting selamanya, sampai pada suatu sore yang nista, dia berkeliaran dengan menebarkan aroma obat bonding yang semerbak di seantero Paingan. Dan besoknya muncul dengan rambut yang super tipis dan super lurus. Ya…ya…ya… Manusia ini mem-bonding rambutnya dengan semena-mena. Plus… berani-beraninya dia mempertahankan rambut niji(jiki) itu selama beberapa tahun. Puji Tuhan, dengan disambut nyanyian para malaikat di surga, bunyi nafiri, dan mazmur dari Bait Allah, Agatha Ratri, menghentikan tindakan tidak senonohnya itu di detik-detik terakhir keberadaan kami di Paingan. Rasanya ingin menangis terharu karena Aga, sudah menemukan hikmah dan kembali ke jalan yang benar…

2. Fatrisia Vivi (a.k.a Pipet, Pipot, Bulat, Vivi)
Gadis kelahiran Nanga Pinoh. Mana tuh? Buka peta, cari Kalimantan Barat, silahkan gunakan mikroskop untuk menemukan Nanga Pinoh. Weeeeeits, jangan salah.. Dia ini sohibnya MORGAN SM*SH looooo (terussssssssss…. Guwe harus manjat pohon sambil ngomong “Pucuk… Pucuk…” gituuuuuu…?). Sebenarnya dia dulu kurus. Agak kurus maksud saya. Tapi entahlah, banyak pikiran selama memperjuangkan dunia kefarmasian ini demi menjaga agar “Apoteker” tetap berkibar di darat, laut, dan udara, nampaknya membuat gadis ini lupa menjaga body. Padahal dia uda berencana mau ikut Puteri Indonesia, setelah beberapa kali mengurungkan niat suci luhur mulianya itu karena “Takut menang”. Vivi adalah manusia paling positive thinking di Tongkol. Maksudnya, dia tidak gampang terpengaruh sama kabar burung yang sedang beredar (lagi tu burung iseng amat nyebar-nyebar kabar. Burung siapa sih?). Tapiiiiiiiiiii dia adalah sumber gossip terpercaya dan ter-update di Tongkol. Kalo urusan ini, seng ada lawan laaaaah… Mantan pacarnya Juna ini sekarang sedang memadu kasih sama Chef Arnold. Ssssstttt jangan bilang-bilang ya, gak enak sama cewek-cewek yang lain. Kelak, saya yakin, mereka akan bersanding di pelaminan………yang terpisah!

3. Caroline Ester Daat (a.k.a Ao, Orang Kaya, Sister)
Gadis penemu Raja Ampat ini adalah orang terkaya di Tongkol. Pendiri NKB (Negara Kaya Baru) yang sekaligus adalah Presiden pertama dan terakhirnya ini, selalu diberi uang saku 10 juta rupiah, PER HARI!!! Dan HARUS DIHABISKAN!!!
Kalau enggak dihabiskan, maka Mommy dan Daddy Ao bisa ngamuk. Dia punya pesawat pribadi, yang di dalamnya ada landasan pacu, bar, kolam renang, serta memiliki balkon. Jadi, kalau bosan di dalam pesawat, bisa ngeteh di balkon sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Pilot pribadi bersertifikat internasional favoritnya namanya Mang Ujang. Weeeee jangan meremehkan kemampuan Mang Ujang. Dia sudah memiliki 1000 jam terbang (ke hati Anda masing-masing). Hobi Ao? Buang-buang duit. Dia suka banget terbang ke Swiss demi segelas coklat hangat, atau terbang ke Perancis buat isi ulang parfum cc-annya. Ao sudah berencana mau meneruskan bisnis keluarga, yaitu bisnis keripik singkong rasa barbeque yang sekarang sudah membuka cabangnya yang ke 165873897598 di Washington. Banyak? Itu mah masih sedikit… Kemaren Ao baru saja meresmikan Lesehan Penyetan yang ke 290876348958 di Kutub Selatan. Hmmmm… Oh, satu lagi, dia adalah penari dengan spesialisasi gerakan melantai!

4. Lius Antony (a.k.a Koko, Lius)
Saya nggak bermaksud rasis dan mencela fisik sih, tapi saya sempat meragukan kalau dia adalah keturunan Tionghoa. Masalahnya adalah… Dia itu… HITAM! Omaigat! Bahkan dulu, pas jaman saya masi ikutan main basket, saya enggak ngeh kalau manusia ini juga ‘tersedia’ di lapangan. Soalnya, dia baru aja balik dari pantai yang mana itu membuat kulitnya semakin (*&*%^&$(*&), saya sampai gak tega nulis terusannya. Banyak yang ngefans sama dia. Ampun deh, banyak banget… Katanya dia lucu lah, ganteng lah, hitam lah.. (eh). Oke oke, saya akui dia ganteng, AWALNYA!!! Sejak saya sekelas, saya sampe gak tahu, ini anak gantengnya sebelah mana sih…??? *cari-cari di kolong… Bahkan kakak kos saya selalu berantem demi mempertahankan mana yang lebih ganteng, pria ini, atau Ivan Pradipta. Haduuuuh… Pliss lah, seminggu aja kalian masuk kelas C 2008, kalian akan menyadari, kedua manusia ini luntur sudah pesonanya!!! Hobinya waktu masih kuliah s1 adalah, tidur di kelas. Ya… ya… ya… Nampaknya sih ini adalah hobi sebagian besar mahasiswa di seluruh dunia. Rencana ke depan dari pria ini adalah, suntik vitamin C, sebelum itu, dia harus bayar pajak motor yang udah nunggak 4 tahun. Wah, saya membuka aib terlalu banyak, saya harus kabur secepatnya. Mang Ujang, Roger…

5. Carolie Ivoni (a.k.a Ivon, Ipon, I-Phone, Popon)
Tongkol tanpa Ivon, tiada artinya. Seperti lagu ‘Begadang’, “Begadang bole sajaaaaa..aaa..aaa Asal ada perlunya….”. Gak nyambung ya? Ya disambunginlah, gitu aja kok repot. Dulu… duluuuuuuuuuuuuuuuuuuuu banget, gadis ini datang jauh-jauh dari Kupang berbekal koper berisi pakaian dan tas ransel. Beberapa hari yang lalu, gadis ini kembali ke Kupang dengan berbekal koper berisi pakaian, kardus berisi buku-buku (yang kebanyakan adalah komik), ransel, dan satu tas pinggang yang terbuat dari kulit asli! Anak gadis ini kadang-kadang mengalami disorientasi waktu, karena suka banget menganggap bahwa jam 11 siang itu masih “Terlalu pagi” untuk bangkit dari tempat tidur. Ya nggak heran sih, kalo akhirnya setelah 5 tahun di Jogja, badannya bengkak sampai 9 kg!!!! Ivon adalah supervisor di Tongkol. Berhubung kami NIM-nya deketan, kami jadi sering banget dapat kelompok tugas bareng (entahnlah, ini anugerah atau musibah). Nah, tidak ada satupun, saya tekankan TIDAK ADA SATUPUN yang mencatat tugas, apapun itu. Maka Ivon-lah yang mencatat dan rajin menyebarkan kabar gembira itu kalau-kalau kami lupa. Ivon adalah musuh bebuyutan Ananda Siwi, yang mana setiap kali kami praktikum, selalu ada perkelahian rumah tangga di antara mereka yang tentu saja MEMPERLAMA praktikum kelompok kami yang sudah keroncongan dan kelaparan, plus pusing, mengingat suara Ivon yang semena-mena sementara Nanda (kok ya bisa-bisanya dan mau-maunya) membalas dengan suara yang (berusaha) gak kalah kenceng. Ngeeeekkk… Ngooookkkk… Pernah dia hampir berantem sama saya dan Aben (akan dibicarakan nanti) karena dia gak percaya kalo yang namanya IBU JARI itu sama dengan JEMPOL!!! Gawat gak tuh? Dan, sampai detik ini dia masih penasaran, siapa itu Roger…?



Nb: wah, udah jam 02.30. So…
…to be continued yaaaaa

Komentar

  1. cikz.. salam bwt yg nomer 4 ya. salam jg bwt kakak kosmu yg hobi rebutan nomer 4. ngik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weeeee... Kelakuan. iyo kak, siap... Lah sik seneng rebutan iku dak jenengan kaliyan Kakanda Ipong? Hahahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya