Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Para Apoteker Fakir SKP, Mari Berkumpul!!!!!!!


Siapa di sini statusnya apoteker yang uda mau
resertifikasi, STRA mati, SKP masih belum nutup, tapi ga mau OSCE/OSPE????



Anybody???




 

This one for you!


Jadi para sejawat tahu kan bahwa Ikatan Apoteker Indonesia atau IAI menerapkan SKP alias Satuan Kredit Partisipasi bagi para Apoteker di seluruh Indonesia, yang masih mau bekerja di bidang Farmasi off course (karena banyak apoteker yang kerja di bidang lain, jadi pegawhy bank misalnya). Jumlah SKP yang harus dipenuhi selama 5 tahun adalah 150 poin, terbagi dalam: Praktik, Pembelajaran, Pengabdian, Pengembangan, dan Publikasi


SKP yang jumlahnya 150 poin itu gak boleh semuanya dari Praktik/Pekerjaan saja atau malah dari Pembelajaran saja. Distribusi poin harus merata. Kurang lebih IAI menetapkan pembagiannya seperti ini:

Praktik: minimal 60 poin

Pembelajaran: minimal 60 poin

Pengabdian: minimal 7.5 poin

Pengembangan dan Publikasi: masing-masing minimal 0 poin.

 

Resertifikasi dilakukan 5 tahun sekalli. Untuk itu, setiap apoteker, kalau masih mau memperpanjang STRA dan SIPAnya harus mengumpulkan 150 poin dalam waktu 5 tahun itu, yang didapatkan MINIMAL dari Praktik, Pembelajaran, dan Pengabdian. Pengembangan dan Publikasi gimana? Boleh kok, tentu saja SANGAT BOLEH! Tapi karena saya belum bisa, jadi dalam postingan ini akan saya fokuskan ke 3 yang lain sahaja.


Sebelum itu, tentu saja yu yu para apoteker kudu punya akun SIAp dulu (shombong amat yang uda punya akun SIAp. Itu juga kecelik dan akhirnya nyesel karena ga bisa klaim SKP Pengabdian waktu vaksin Covid tahun lalu, padahal bisa dapat 5 SKP Pengabdian. Sokorrrr!!!!).


Kapok!


Ini cara daftar akun SIAp (versi sudah disingkat):

1. Masuk siap IAI 

2. Pilih Daftar

3. Periksa kelengkapan yang diminta:



Nah, siapin deh tu dokumennya; centang Saya Mengerti dan Setuju, lanjutkan;


4. Sudah punya Nomor Anggota? Pilih yang hijau. Masukkan Nomor Keanggotaan;


Kalau error atau statusnya "tidak terdaftar", segera hubungi PD IAI setempat, ya;


5. Lakukan pembayaran administrasi

6. Lakukan pembayaran iuran keanggotaan

7. Tunggu approval dari pengurus untuk mengaktifkan akun.

 

Ngampang ngan???

 

Jane gampang, diri ini saja yang enggan...



Nah, saya akan coba jelaskan mengenai pengumpulan SKP dari Praktik, Pembelajaran, dan Pengabdian. 


1. Praktik


Biar gampang, saya pakai kasus saya di tahun 2019 ya.

Saya bekerja di industri dan membutuhkan SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker). Untuk itu, saya harus membuat SIPA dulu ke DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) setempat.


Langkah membuat SIPA:

a. Daftar IAI di daerah lulus sebagai apoteker. Karena saya lulusan kampus yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta maka saya mendaftar sebagai anggota ke IAI Sleman. Di situ saya mendapatkan Nomor Anggota;

b. Untuk yang bekerja di tempat berbeda, ajukan lolos butuh;

Jadi lokasi kerja sekarang adalah Karanganyar, maka saya harus mengajukan ke IAI Sleman bahwa sebagai apoteker saya Tidak Dibutuhkan di Sleman, melainkan di Karanganyar; nanti IAI Sleman akan menerbitkan surat rekomendasi agar saya bisa mendaftar ke Pengurus Daerah (PD) IAI Jawa Tengah;

c. Ajukan pendaftarkan ke PD IAI lokasi praktik (PD IAI Jawa Tengah). PD akan menerbitkan surat rekomendasi agar saya bisa mendaftar ke Pengurus Cabang (PC) Karanganyar;

d. PC Karanganyar akan mengeluarkan surat rekomendasi buat ngajuin SIPA ke DPMPTSP tadi.

Kurang lebih begitu waktu saya ngajuin SIPA. Kalau di-detailin panjang wak, butuh postingan sendiri.

 

Lalu bagaimana mengajukan SKP dari pekerjaan alias SKP Praktik?

Gampang, pren...

Masuk ke SIAp, klik Profil, klik Kompetensi.

Masukkan nomor SIPA, klik Cari.

Nah, pilih kegiatan yang dilakukan, sesuaikan dengan kondisi aktual teman-teman, tambahkan deskripsi singkat terhadap kegiatan tersebut.



Ojo ngedabrus, tulis sing jujur. Berani jujur, PECAT! Eh, HEBAT!!!!


SKP Praktik pun akan otomatis terekam di akun SIAp teman-teman. 


2. Pembelajaran


Namanya kan Apoteker ya, belajarnya seumur hidup. Jadi porsi poin pembelajaran ini gede juga, minimal 60 untuk 5 tahun. Anggeplah 12-20 poin per tahun, bisa laaaaah.


Tapi gimana caranya? Aku tuh males banget bepergian untuk seminar. Bayar pulak. 100 rebu cuma 2 SKP, kadang cuma 1.5 SKP. Mo ngabisin berapa juta??? Apalagi uda ada anak, bawaannya kalau ada hari lowong tuh pengen di kasur aja golek-golek, main, sekrol-sekrol instagram, Netflix en chill...

Hah!! Ga usah alasan kamu, Miranda!!!!!!


Tampol juga ni

Gabung P2AB-nya IAI dong! Dengan P2AB (Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan) ini teman-teman bisa ikut seminar secara daring dan yang penting HRATISSSSS!!!!!!!!


Jadi, ada hikmahnya juga pandemi kemarin, IAI jadi menelurkan seminar daring gratis. Serius, gratis!!!!


Kalau teman-teman prefer yang live, kelen harus rajin cek jadwalnya. Plusnya di live teman-teman bisa aktif berperan pada sesi tanya jawab, ya kayak ikut seminar luring biasa. Lah, kalo aing kelewatan yang live gimana?? Don’t worry be hepi. Teman-teman masih bisa ikut siaran ulangnya. Cek dulu ketersediaannya di bagian On-demand/replay terus klik booking pada event seminar yang ingin diikuti, lalu balik ke Home dan klik event yang diikuti. Nah, puter deh tu webinarnya. Meh mbo tinggal yoga juga bisa, sambil ngupi juga bisa, sambil kerja (kayak yang biasa saya lakukan) juga oke, tapi ya ga bisa ikut aktif bertanya jawab aja. Namanya juga siaran ulang. Ingat, ada durasi minimum yang harus teman-teman penuhi supaya link post test terbuka. Jangan lupa dicek ya.

 

Satu kali webinar sekarang dapat 3 SKP (tahun lalu 2 SKP), tapi nilai post testnya harus minimal 80 yha. Kalau belum lulus di percobaan pertama, teman-teman masih punya kesempatan ngulang 2 kali lagi. Dengan perhitungan begini, setahun ikut 5-6 webinar aja cukup, Mbloo... eh Brooo...


Ga hanya webinar, di P2AB juga ada reviu artikel CPD. Kegiatan ini lebih cepat kalau dibandingkan dengan webinarnya. Saya sih baru coba reviu 2 artikel. Kegiatan ini mendapat 2 SKP/artikel. Akan ada post test setelah teman-teman selesai mereviu artikel terkait. Ya dong.... Harapannya akan ada lebih banyak artikel untuk direviu.

 

Dapetin SKP Pembelajaran selain P2AB ada gak?

Ada!


Cek website KalbeMed CPD, MIMS CPD, atau Farmasetika... Tinggal bikin akun. Jangan lupa pelajari dulu gimana cara klaimnya, ada batasan SKP yang bisa di-klaim apa enggak. Kalau ada web atau aplikasi lain, boleh loh ditambahkan di kolom komentar.

 

3. Pengabdian

Masih dalam rangka World Pharmacist Day yang jatuh tanggal 25 September 2022 kemarin, oleh IAI kita-kita (Kita??? Saya doang kalik) Apoteker keset (males gerak) ini dikasih SKP syuma-syuma. Lumayan loh dapat 3 SKP Pengabdian dari posting materi edukasi di sosmed. Kurang baik apalah IAI ini. Twibbon disiapin, materi dibikinin, tinggal posting!


Ga hanya kegiatan edukasi secara online, IAI juga menyediakan beberapa event seperti membuka kesempatan para Apoteker yang mau mengedukasi secara luring juga, pasang banner di tempat praktik, bahkan ada lomba desain seragam segala. Dapat SKP gak??? Dapet geeeesssss... Kalau menang, SKPnya lebih gede!! Keren abis.


Posting dapat 3 SKP Pengabdian

Untuk bisa mengikuti kegiatan ini, wajib cek situs resmi IAI atau cek postingan di akun SIAp teman-teman, karena proses klaimnya mengikuti kebijakan PD masing-masing. 


Itu beberapa cara mendapatkan SKP dengan praktik, pembelajaran, dan pengabdian. Sebagai apoteker abal-abal, saya merasa terbantu dengan adanya SIAp dan sistem pencatatan poin seperti ini. Mudah-mudahan ga ada lagi acara nyiapin borang pas mepet-mepet waktu resertifikasi. Kalaupun sudah dekat waktu resertifikasi poin belum nutup ya tinggal melakukan 1 cara terakhir, OSCE/OSPE!


Dan sekali lagi, selamat Hari Farmasi Sedunia!

Pharmacy United in Action

For a Healthier World


Semangat ya!



Salam,

Cicilia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya