Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

-
Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi
Posting Komentar

Pemalak 'Santun'

-
Jakarta, 26 April 2015

Oke, sebelumnya, saya mau bilang kalau ini adalah pengalaman pertama saya melihat si Pemalak 'Santun' ini. Gak tahu sih ya, kalau teman-teman yang lain sudah jauh lebih dulu atau lebih sering merasakan pengalaman seperti yang saya alami hari ini.

Hari ini saya melakukan perjalanan ke Rawamangun, ada latihan koor di sana. Saya berangkat pagi, sekitar jam 09.30. Dari kos saya naik metro mini 70 sampai Blok M, lalu nyambung Mayasari R 057 jurusan Blok M - Pulogadung. Keberangkatan saya ini agak bejo gimanaaaa gitu, soalnya pas menjejakkan kaki turun dari metro mini, pas pula, Mayasari R 057 di depan mata, siap berangkat. 

Latihan berjalan lancar, pukul 16.00 saya dan 2 orang teman mohon pamit terlebih dahulu, mengingat Mayasari nomor ini macam badak bercula 1, LANGKA! Lewatnya 1 jam sekali (itu juga kalau lewat). Hari ini kami agak beruntung. Kami hanya menunggu selama 30 menit. Lumayan... Nah, naiklah kami ke bus ini. Di belakang pak sopir, berdiri seorang mas-mas, memegang koran yang digulung, sambil berorasi. Saya gak paham gimana omongannya dari awal, saya hanya dengan beberapa kalimat terakhir, "Yaaaa, saya ke sini minta baik-baik. Daripada saya sobek kantongnya, daripada saya sobek tasnya, kan? Gak ada yang mau kan?" Widiiiw, apa-apaan ni? Kok ngancem?

Lantas mas-mas ini mulai menyodorkan koran yang digulung tadi, yang ternyata berfungsi untuk menampung uang yang diberikan oleh penumpang. Nyanyi kagak, tepok-tepok tangan kagak, deklamasi kagak, minta duit????? Hell NO!!!! Enak aje! Makanya, saat si mas ini menyodorkan korannya ke saya dan teman saya dan ibu di sebelah teman saya, kami bertiga kompak gak ngasih. Tau, dia bilang apa? Dia bilang gini, "Orang kantoran masak gak punya duit seribuan!" dengan nada bicara yang sangat ketus dan menghina. Die kagak tehe kali ye, mau naik bus bakal mikir kalau duit ongkos kurang serebu. Die juga kagak tehe kali ye, 'orang kantoran' macam saya ini di kantor ya cungpret, kacung kampret, tapi kami kerja buat dapetin seribu perak yang hendak diembat sama dia itu. Dan kalau menyesuaikan pandangan banyak orang, 'Gemuk itu sehat', maka ya... I just wanna say, ini pemalak sehaaaaaaaaaaaattttt bangeeeeeeeeeettttt dooooooonng!!!!! Gizinya baik dong, makannya banyak dong, lebih sehat daripada saya dan teman saya doong! Lah kok kayak gitu malah dimanfaatin buat 'malak'. Kalok saya mau sombong sih bisa aja, "Saya gak punya serebu, punyanya SEJUTA! Ada kembalian kagak???" Tapi ya buat apa.

Saya heran, ini orang putus asa apa malas sih? Gak mungkin kan gak ada lowongan kerja barang nyuci piring di restoran (kalau memang tidak sekolah, ya...), tukang parkir, atau apalah. Pengen cepet kaya tapi gak mau usaha! Cih! Dia gak malu apa ya sama bapak-bapak tua yang keliling entahlah seberapa jauhnya, setiap hari, memikul barang-barang rumah tangga untuk dijual. Dia gak malu sama bapak penjual amplop di dekat kampus ITB yang masih bekerja di usia senjanya, bahkan mengambil untung seminimal mungkin untuk dirinya. Dia gak malu apa sama abang-abang dagang cilok yang dandan gahol dan tetap PeDe mendorong gerobak Ciloknya, berkeliling mencari pembeli yang sedang ngidam cilok.

Semoga orang ini bukan amoeba yang bisa membelah diri, dan semoga dia gak punya kemampuan bilokasi! Dan terakhir, semoga dia tobat..bat...bat!!!!! 


_cicilia_



Komentar

  1. indahituaku27 April 2015 pukul 13.59

    Hihi.. Jakarta, tambah macem2 aja ya cara orang cari duit di sana..Saya belum pernah ketemu yg kayak begini..Paling lucu waktu itu cuma orang berdoa terus minta duit karena udah doain kami, para penumpang..Hehe..Ternyata ada yg lebih aneh lagi dari itu..Btw, salam kenal..Saya Indah, PBI 2007.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cicilia Yunilitaayu28 April 2015 pukul 07.53

      Nah, yang kayak gitu juga saya gak simpatik dan gak bakal saya kasih duit. Ngedoain orang kok minta dibayar. Kalau emang begitu, saya mah uda kaya raya dong.. Yup, salam kenal juga, Farmasi, 2008.

      Terima kasih sudah berkunjung...

      Hapus
  2. Dksnote5 Mei 2015 pukul 14.02

    Welcome to Jekardah, ciciii !!
    Btw, akhirnya ngasih ap g ya ci?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cicilia Yunilitaayu7 Mei 2015 pukul 07.56

      Hahahaha, iya ci wiwit.... Ngasih? Nehi laaah.. gak ada usaha sih.. hihihihihihihihi...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

-
Gambar
Oke Gaes, Jadi kan saya sudah meniqa. Waktu saya mau meniqa, saya tuh nyusun sendiri teks misa pemberkatan saya dan suami. Gak dari nol banget sih, saya copas punya abang saya. Terima kasih, Bang. Jadi enaknya, saya jadi bisa memilih lagu-lagu yang akan dinyanyikan di pemberkatan pernikahan saya. Saya memilih lagu-lagu atas azas suka sama suka, alias lagu-lagu yang saya suka dan mempertimbangkan kemungkinan tim koor pas hari H, saya pilih lagu yang menurut saya cukup mudah untuk dihafal. Untuk bagian ordinarium, saya ambil yang umat dan terutama petugas koor sudah khatam saja, ambil dari Puji Syukur. Untuk lagu-lagu lainnya saya yang memilih sendiri, tentu dengan restu suami juga. Demikian latar belakangnya. Tapi kali ini saya gak membahas lagu-lagu di nikahan saya, tapi saya mau mencoba nyusun list lagu yang biasanya dinyanyikan pada Sakramen Perkawinan Katolik. List atau daftar ini saya susun sebagai bentuk kebahagiaan saya karena pernah menyanyikan lagu-lagu ini pada saat bertugas m
Baca selengkapnya

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

-
Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi
Baca selengkapnya

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya

-
Gambar
Sudah beberapa minggu berlalu sejak saya menuntaskan buku yang berjudul "Oom Alfa; Si Odong-odong Merah", tapi baru-baru ini saya tertarik untuk me-review buku ini (setengah terpaksa sih... =p). Dari judulnya saja, ketahuan banget kalau si penulis buku ini rada 'sinting'! Ya iyalah, manusia macam apa yang justru ngobrol sama seonggok besi tua yang kebetulan berwujud sepeda motor? Paling ya jenis manusia jomblo dan desperado kan? Tapi ya, saya juga pernah ngajak ngobrol sepeda motor yang sudah menemani saya selama 4 tahun terakhir bernama Bang Revo (Aaaaahhhh... ketahuan deh saya sama sintingnya sama penulis ini). Oke, fokus! Buku ini dibuka dengan salah satu episode dari kartun favorit saya seumur hidup "Spongebob Squarepants" yang bejudul 'Bubble Buddy' . Ceritanya, si Spongebob ini ingin merayakan Leif Erikson Day bersama Patrick, lantaran si Patrick ini pergi, dia pun mencari orang lain yang bisa diajaknya bermain, tapi pada akhirnya
Baca selengkapnya