Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Kata Hati...


“Cinta tak harus memiliki.. Cinta adalah melihat orang yang kita cintai berbahagia, meski ia bersama orang lain”.
Terlalu sering aku mendengar orang berbicara seperti itu padaku. Aku hanya bertanya, apakah itu benar? Karena kalau itu benar, itu sangat kejam! Untukku, cinta adalah egois. Cinta adalah milikku, jadi, bila cinta tak harus memiliki, aku tak akan mungkin membiarkan diriku jatuh cinta. Terlalu sakit untuk mencintai orang yang bahkan tak menyadari cinta itu sebenarnya untuknya.
Tapi, mungkin kadangkala benar bila aku harus membiarkan orang yang kucintai bahagia bersama orang lain. Mungkin akan baik bila aku bernasib seperti si putri duyung yang tak mendapatkan balasan cinta dari orang yang dicintainya, lantas menghilang dalam sekumpulan gelembung. Entah sudah berapa lama aku merenungi nasib, nasibku yang tak kunjungan mendapat balasan untuk bertepuk. Harus berapa kali lagi aku menghela nafas sedih? Harus berapa kali lagi aku memasang wajah gembira di depanmu, sementara hatiku menjerit dan menangis?
Mungkin aku harus membiarkan seseorang yang selama ini kucintai untuk bisa bersanding  dengan orang yang dicintainya. Aku hanya belum beruntung. Aku hanya harus menunggu, menunggu seseorang yang siap dan pantas untuk kuhujani dengan cinta tulus yang selama ini kupendam. Aku hanya berharap untuk tidak terluka lagi. Aku belum siap bila harus bertepuk sebelah tangan lagi. Aku ingin ada seseorang di sampingku yang bisa kuandalkan untuk menaruh beban cinta.

Semoga aku tak hanya bermimpi. Mimpi itu terlalu indah untuk kusimpan sendiri, namun terlalu pedih untuk kubagikan, karena aku akan ditertawakan, aku tahu itu. Hatiku terlalu sederhana, tapi pantas untuk bersanding dengan seseorang yang memang layak mendapatkannya. Aku tak tahu itu kapan, aku tak ingin menunggu terlalu lama. Namun yang aku tahu pasti seseorang di luar sana sedang mencari jalan untuk menemukan diriku. Itu yang kuyakini, bahwa cinta itu saling menemukan…


Yogyakarta, 27 Januari 2012
Rewrite, 8 Mei 2012


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya