Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

Skripsi dan Pendadaran

Sudah sekitar 8 orang teman saya yang sudah ujian terbuka dan tinggal menunggu wisuda. Lalu, sekitar 6 lagi sudah ujian tertutup dan siap-siap seminar atau ujian terbuka. Lalu saya...? Masih bergumul dengan data. Tapi saya bangga punya teman-teman yang sudah lebih dulu bertempur di depan penguji-penguji yang mereka pilih sendiri. Saya terharu, mereka ikut menyemangati saya di tengah kegalauan saya dan kedudulan saya yang masih utak-atik bab 1 sampai bab 3. Teman saya bilang, "Selalu ada pelangi sehabis hujan". Sekarang saya sepertinya gak cuma kehujanan, tapi kebanjiran!!! Hahahahahaha...Saya percaya pepatah itu. Bahkan jadi soundtrack kalau lagi 'iseng' membuka laptop, lalu meng-klik file yang saya kasih judul "Masih_skripsweet". Saya dan teman-teman yang masih berjuang, selalu entah saling menguatkan atau golek bolo podo-podo rung rampung... (nggak ding), setiap ketemu pasti becandaan "Besok ujian tertutup lo aku" amin, atau sekedar tanya, "Udah sampe mana skripsi?" atau "Kapan nyusul?" (kayak ditanya kapan 'kapan kawin'?), dan yang paling saya suka adalah "Ayo, segera selesaikan!".
Alasan untuk malas garap skripsi mah jangan tanya, adaaaaaaaa aja alesan untuk gak menyentuh atau membicarakan skripsi. Pengen nonton Breaking Dawn-lah, Real Steel-lah, atau yang terbaru PJP!!! Tapi, yang saya tahu, saya nggak sendirian. Ada banyak yang masih jatuh bangun, berjuang menyusun skripsi, luntang-lantung cari data, begadang-begadang ngolah data dan bikin pembahasan. Saya nggak sendirian. Doa orang tua saya nggak pernah putus dari pulau seberang sana. Saya nggak sendirian. Pertanyaan setiap orang yang tanya kapan saya lulus saya jadiin pecut, biar saya bangun  dari kemalasan. Saya nggak sendirian. Tuhan Yesus temenin saya setiap saat, mendengarkan doa saya dan doa orang tua saya, menghapus setiap air mata yang tumpah saat saya kalut dan merasa tak berkawan, tersenyum dan mendengarkan saat saya berkeluh kesah, menggendong saya saat saya mulai jatuh.
Setiap orang yang sudah sarjana pasti tahu betul rasanya di masa-masa seperti ini. Saya dulu heran "Apa iya segitunya?", ternyata memang seBEGITUnya!
Saya nggak boleh cuma ngumbar ngomong, harus saya buktikan. Kalau teman-teman saya bisa, saya juga pasti bisa! 1 kata: SEMANGAT!!!!


_cici_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya