Semalam, saya menonton sekilas acara SCTV Music Award. Ini adalah acara tahunan yang diadakan oleh SCTV untuk mengapresiasi prestasi insan musik di Indonesia setiap tahunnya. Acara ini bisa dibilang acara akbar yang ya... (mungkin) ditunggu-tunggu para penggemar penyanyi atau band tertentu untuk mengetahui apakah idola mereka menang atau tidak.
Sekarang, saya mau mencoba menilai keseluruhan acara dari hasil sampling saya yang selama 10-15 menit itu. Hasilnya adalah agaknya penyanyi tertentu merasa kurang PeDe dengan suara aslinya sehingga terpaksa lypsinc. Saya juga tidak tahu apakah mereka terpaksa karena memang suaranya sedang tidak fit atau bagaimana. Misalnya saja Syahrini "The Princess" yang penampilannya luarnya sangat optimal semalam. Gaun ungu yang all out, hiasan bunga di kepala yang menurut saya agak berlebihan, terlalu ramai, make up yang kayaknya sama dengan kesehariannya, dan microphone pribadinya yang warnanya emas itu. Overall, outfitnya oke, sayangnya, dia lipsync,dia tidak menari, tidak bergerak berlebihan, tapi tidak menyanyi dengan suara asli. Padahal lagunya oke banget kan, sedikit curhat gitu. Ya, gara-gara itu, pandangan saya terhadap kemampuan menyanyinya jadi turun.
Lalu, saya melihat IDePe dengan lagu (menurut saya itu lagu yang tidak mendidik) Hipnotisnya. Dia nyanyi dengan suara asli, pakai ngedance segala, tapi fals. Ketahuan deh kalau penyanyi karbitan tu kualitasnya (maaf) nol. Entah itu musik karaoke atau minus one atau apa pun istilahnya, yang jelas, menurut saya, penampilan IDePe malam itu, mengecawakan.
Berikutnya setelah IDePe ada si bule Cinta Laura. Penampilannya fantastis dengan outfit putih yang simpel tapi anggun. Dandannya juga standar, tidak lebai, pokoknya tidak mengganggu kehebohannya menjajal seluruh panggung untuk menyapa penggemar-penggemarnya. Tapi, lagi-lagi, suaranya, nol!!! Ketahuan saat dia menyanyikan bagian reff lagunya "Cinta atau Uang", dia hanya menyanyikan "love is money, love is money", selanjutnya dia menyodorkan microphonenya ke penonton supaya mereka yang meneruskan. Saya kira tadinya, itu akan berlangsung sekali saja, tapi ternyata, itu terjadi berkali-kali. Terlalu. Hal ini menggambarkan aji mumpung artis yang tadinya main sinetron, terus sekalian jadi penyanyi dengan alasan "ingin mencoba hal baru". Alasan klise, bikin kesempatan untuk orang yang benar-benar berkualitas dalam hal menyanyi jadi hilang. Menurut saya, itu egois. Uda si, akting ya akting aja, ga usa nyanyi, ga bisa juga.
Setelah si bule ada Ridho Rhoma. Nah, di sini kelihatan ada kekacauan pergantian penyanyi. Buktinya, Cinta Laura kesandung salah seorang dancer saat mau cabut dari panggung. Untung tidak jatuh. hahahahaha... Ridho Rhoma menyanyi sekaligus menari di lagunya itu,tapiiiiiiiii lagi-lagi lipsync. Bagaimana sih? Bikin malas nonton. Tapi saya tahan, pengen lihat nominator untuk pemain keyboard favorit. Kategori ini dibacakan oleh Charlie ST12, ceritanya, dia main keyboard dulu sebelum mengumumkan, tapi entah bagaimana, keyboardnya tidak berbunyi sehingga dia langsung membacakan nominatornya; Gavet Hello, Opix Nano, Mike D'Bagindas, dan Yovie Widiyanto. Yang menang, jelas yang terakhir. Ini kesenjangan sosial. Masak pianis sekaliber Yovie Widiyanto, dibandingkan dengan pendatang baru yang kemampuannya belum mumpuni?
Ini murni penilaian saya sebagai penonton yang agak kecewa dengan acara ini. Mungkin bisa jadi evaluasi untuk acara tahun depan.
_ciki_
Komentar
Posting Komentar