Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Gambar
Saya terakhir ketemu Budhe saya nun jauh di Jogja itu akhir tahun kemarin. Saat itu, Budhe saya yang saya ingat sangat lincah, cerewet, bugar justru tampak kurus, kuyu, lebih lesu, dan lebih banyak duduk. Saya baru tahu kalau Budhe mengidap diabetes. Entah sudah berapa lama, karena Budhe bilang kalau kakinya mulai sering kesemutan, kebas, dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Kabar terbaru dari Ibu saya, salah satu kaki Budhe sudah dibebat perban dan mulai menghitam.   Mungkin saja, diabetes yang diderita Budhe saya itu disebabkan oleh gaya hidup. Minum teh harus manis, cemilan manis selalu ada, olahraga seminggu sekali, dan HARUS makan nasi. Kalau sehari sudah makan berat 3 kali tapi belum makan nasi, ya dianggap belum makan. Jadi tetap akan tambah lagi makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Itu yang saya ingat waktu liburan lama di sana. Sekarang Budhe sudah menjalani pengobatan, mengatur pola makan, dan menjalankan pola hidup yang lebih sehat.   Apa itu Diabetes? Diabetes atau lebi

The Real Inspiring Woman in Mr. Queen; Ayo, Nonton di Viu!

 


Bulan Februari lalu saya terinfeksi Covid-19. Siaul emang. Padahal lagi ada kerjaan yang kudu banget dilakukan di kantor, gak bisa lewat zoom meeting atau google meet, atau aplikasi meeting online lainnya. Sesuai protokol kesehatan Kemenkes dan kebijakan kantor, dikurunglah saya selama 14 hari di rumah, agar tak ada kesempatan untuk menyebarluaskan virus cilaka itu.

Sepakat dengan suami, saya akan mengisolasi diri di salah satu kamar di rumah. Boleh keluar hanya untuk ke kamar mandi. Menjauh sementara waktu dari anak adalah mutlak. Ya saya cuma bisa nurut. Saya sudah bersyukur banget yang positif cuma saya. Sejak hari pertama isolasi, saya sudah membayangkan 14 hari ngendon di kamar, cuma keluar buat urusan kamar mandi, jelas akan membuat saya mati gaya. Maka dari itu, setelah obrolan yang panjang, menanyakan bagaimana cara bertahan dan menjaga kewarasan, berkeluh kesah sembari berhosip dengan beberapa teman yang mengalami kejadian serupa, saya disarankan untuk mengisi waktu dengan olahraga ringan, membaca, menulis, dan tentu saja maraton Drama Korea. Aye aye. 


 

Saya adalah pasien Covid-19 yang bergejala ringan seperti anosmia, pusing, dan lemas. Gejala yang terakhir ini bikin saya memilih saran maraton drama Korea ajalah buat mengisi waktu (Halah, alesan wae). Kalau saya pas gak lagi diisolasi begini, ya saya bisa nonton di televisi. Lah kalau terkurung begini bagaimana? Ya streaming dong, ah. Ada banyak aplikasi streaming berseliweran di App store. Lagi-lagi, sesuai saran teman-teman, saya memilih untuk download aplikasi Viu sahaja

Nonton streaming di aplikasi Viu bisa milih loh mau yang gratis, atau berbayar. Kalau memilih yang gratis ya sabar-sabar aja ya, Kak, banyak iklan. Tapi saran saya mah mending milih yang premium aja. Mureh kok, Kak. Cuma seharga 1 gelas kopi kekinian sebulan. Sekarang juga lagi ada promo 100 ribu untuk 6 bulan! Bisa bayar pake GoPay, ShopeePay, OVO, bahkan pulsa. Pilihan acaranya banyak pula. Deyh katro, kenapa gak dari dulu install aplikasi Viu.

 

Home Viu

Banyak pilihaaaaannn!!!  

 

Mureeee kaaaan

Uda berlangganan, saatnya milih tontonan. Baik, saya memang suka drakor. Tapi jujur, saya belum bisa seperti para senior di dunia perDraKor-an yang benar-benar betah dan kuat melibas belasan episode dalam satu malam, lalu malam berikutnya lanjut ke drama lainnya. Saya mah tipe setia, sabar, dan tawakal. Ngabisin satu drama aja dulu. Nanti lanjut drama lain kalau anak uda bobok (eh). Karena baru kali ini saya nonton Drama Korea di aplikasi Viu, saya memilih meneruskan nonton drama yang sedang tayang di tvN. Kan saya lagi diisolasi, jadi gak bisa nonton TV. Hiks. Dan saya memilih drakor ajib koplak keren lucu mengharukan macam Mr. Queen.

Mr. Queen (철인왕후; Cheorin Wanghu) menceritakan tentang jiwa seorang kepala chef di Istana Presiden Korea, -atau di sana disebutnya Blue House- dan juga seorang playboy bernama Jang Bong-hwan (Choi Jin-hyuk) yang jiwanya terlempar dan masuk ke raga seorang Ratu era Joseon bernama Kim So-yong (Shin Hye-sun), setelah jatuh ke dalam kolam renang. Meski berulang kali berusaha kembali ke masanya, Jang Bong-hwan tetap terperangkap dalam tubuh Sang Ratu. Pada akhirnya, Jang Bong-hwan hanya bisa pasrah dan ‘menerima’ keadaan. Jang Bong-hwan dalam tubuh Kim So-yong menjalani rutinitasnya sebagai Ratu semata-mata untuk bertahan hidup di istana sembari mencari cara untuk kembali ke tubuhnya sendiri. Karena ia tahu (belajar dari pelajaran sejarah Korea) bahwa istana adalah tempat yang kejam dan penuh intrik. Salah sedikit, nyawa bisa melayang. Perjalanannya selama terdampar di era Joseon menjadi seru dan kocak berkat dua dayangnya; Sang Kepala Dayang Choi (Cha Chung-hwa) yang bawel dan galak, dan Dayang Hong Yeon (Chae Seo-eun) yang polos dan menggemaskan.

Tubuh Ratu So-yong dengan jiwa Bong-hwan ternyata berhasil bikin huru hara di istana. Selain bikin para dayang terutama Dayang Choi sakit kepala, duet mawut So-bong ini berhasil menghidupkan kegaduhan di mana saja. Ratu So-yong sendiri sebenarnya sudah barbar, namun kemasukan jiwa Bong-hwan bikin Ratu So-bong jadi makin barbar. Ratu So-bong mengenali suaminya, Raja Cheoljong (Kim Jung-hyun) dari pelajaran sejarah sebagai Raja boneka yang bodoh dan bakal menghancurkan Joseon karena sifatnya yang suka minum dan main perempuan. Seiring berjalannya waktu, So-bong paham bahwa sebenarnya Sang Raja punya niat mulia untuk Joseon di balik tampang bloonnya itu. Meski dalam perjalanan untuk mengetahui hal itu mereka hampir saja saling membunuh. Gils! Seru banget lah!

 

Ratu kalau lagi kumat

Walau kesannya bikin kacau satu istana, dengan berbaginya tubuh, jiwa, dan pikiran Bong-hwan dengan Ratu, ditambah pengetahuan dari zaman modern yang dimiliki Bong-hwan, Ratu benar-benar bisa memposisikan diri di sisi suaminya untuk membantu menjalankan rencana mulia Raja Cheoljong dalam berupaya menciptakan Joseon yang lebih baik, dan menumpas para koruptor. Demi mendampingi Raja, Ratu melanggar banyak aturan istana bahkan dengan berani meninggalkan klan-nya sendiri. Padahal, klan-nya lah yang membuatnya terpilih menjadi ratu.

Kira-kira demikian sinopsis Mr. Queen yang saya tonton di aplikasi Viu. Dari drama sepanjang 20 episode itu, saya menemukan sesosok wanita hebat yang sedikit banyak bisa saya jadikan panutan. Siapa lagi kalau bukan…

 

DAYANG CHOI!!!!!!

 


Loh, kok malah terinspirasi Dayang Choi? Bukannya Ratu???

Nope, Anda gak salah baca. Saya memang jadi ngepens dan terinspirasi Dayang Choi.

Anda tekejoet? Mari mari saya jelaskan kenapa saya jadi nge-fans sama Dayang Choi.

1. Banyak Belajar

Di istana, setiap orang penting akan mendapatkan sekelompok pelayan (dayang). Para dayang ini akan memiliki satu kepala Dayang. Nah, Dayang Choi ini adalah sosok kepala dayang yang ditunjuk untuk melayani Ratu. Dayang Choi sudah cukup lama tinggal di dalam istana dan jadi tahu seluk beluk istana, dan segala intrik yang terjadi di dalam istana sehingga dalam menjaga Ratu, dia bisa memaksimalkan kemampuannya. Dayang Choi pernah bilang, dia tahu segala jenis racun yang biasa dipakai untuk membunuh di dalam istana dan bagaimana mereka menggunakannya. Berkat belajar, mengamati, dan mencari tahu, Dayang Choi jadi memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bisa menjauhkan Ratu dari segala kejadian yang tidak diinginkan.

2. Sehat dan Kuat

Iya kan yeorobun, Dayang Choi ini masih sehat dan kuat. Walau digambarkan sudah cukup berumur, tapi dia paling bisa mengejar Ratu yang suka tahu-tahu kabur. Bersama Yong-heon, Dayang Choi berkali-kali menggagalkan upaya bunuh diri Ratu, atau menahan gerakan tiba-tiba Ratu yang dirasa bisa membahayakan Ratu. Fisiknya yang bugar bikin Dayang Choi bisa mengimbangi gerakan Ratu yang suka loncat sana loncat sini dan bikin gerakan aneh-aneh lainnya.

Tariiiiiiiiikkkkk

3. Tegas

Ratu So-bong gak pernah akur sama Dayang Choi. Karena Dayang Choi cerewet, galak, dan berani membantah Ratu. Dayang Choi gak ada takut-takutnya sama Ratu. Hal ini sebenarnya karena dia mau memberikan yang terbaik dalam melayani dan mendidik Ratu. Dayang Choi tahu kalau Ratu pas kumat bisa ngadi-adi. Maka Dayang Choi akan menunjukkan ketegasannya saat Ratu sudah mulai berulah. Melihat Ratu makin aneh pasca mati suri, Dayang Choi makin tegas pada Ratu untuk mengingatkan Ratu bahwa ia adalah sosok penting di istana sehingga harus berhati-hati dalam bertindak. Meskipun Ratu suka sebel sama dia, Dayang Choi gak mau ambil pusing dan tetap melayani dan mengawal Ratu dengan profesional.

4. Totalitas tanpa Batas

Ratu mau obrak-abrik dapur istana (walaupun aturan istana melarang perempuan masuk dapur istana), ditungguin. Ratu butuh semua dokumen silsilah keluarga dari marga Han, disiapin. Ratu mau bikin drama pas upacara kematian Raja, dibantuin. Disuruh ikutin orang yang meracuni air minum di dapur, dijabanin. Ratu mau curi-curi minum yihwaju (arak beras) padahal sedang hamil muda, yihwaju-nya dihabisin.

 

Sampai teler

Bahkan pas tahu kalau Ratu diam-diam mau keluar istana untuk mencari dan memastikan bahwa Raja masih hidup, diikutin.

Dayang Choi memang selalu shock dengan segala perintah Ratu yang menurutnya aneh, gila, somplak. Walau dengan segala keterkejutannya dan rasa tidak percayanya, Dayang Choi akan tetap melaksanakan apa yang diperintahkan Ratu padanya. Dayang Choi, gak pernah setengah-setengah dalam melaksanakan tugasnya mendampingi Ratu, walaupun tahu, nyawanya adalah taruhannya.

5. Tulus

Dayang Choi sadar betul kalau Ratu tumbuh tanpa merasakan kasih sayang Ibu. Ibu Ratu meninggal saat melahirkan Ratu. Dayang Choi, walaupun suka makan hati sama kelakuan Ratu, tetap tulus menyayangi Ratu seolah-olah Ratu adalah anaknya sendiri. Setiap kali Ratu kenapa-kenapa, Dayang Choi akan menjadi orang pertama yang mencari bantuan dan bersama Hong Yeon, berjaga menemani Ratu agar jangan sampai terjadi sesuatu sama Ratu.

6. Unik

Dayang Choi mengaku sebagai satu-satunya orang di kalangan istana yang gak punya rahasia. Gayanya doang itu. Padahal tuh ya, dia tuh agak-agak mesum gitu. Tahu kan teropong dari Qing yang selalu dibawa ke mana-mana sama Dayang Choi? Dayang Choi menggunakan teropong yang isinya pada jaman itu termasuk saru untuk melegakan dan menghibur hati.

Kapokmu kapan
 

Selain dengan teropong mesum, untuk melepaskan segala himpitan di dada, dan stress di kepala, Dayang Choi juga sering mampir ke hutan bambu buat teriak-teriak di sana, mengeluarkan segala uneg-uneg dalam bentuk umpatan dan makian demi melegakan jiwanya. Kocaknya, semua umpatan dan makiannya itu ditujukan ke Ratu!!

 


Ngomongin keunikan Dayang Choi gak cukup sehari lah. Dayang Choi dalam drama ini bagi saya adalah panutan bagaimana wanita yang memberikan hati apapun pekerjaannya. Jangan dilihat karena dia ‘cuma’ dayang jadi gak bisa menjadi teladan. Sosok Dayang Choi yang terus belajar, tegas, profesional, sehat, total dalam pekerjaannya, tulus mengabdi, dan unik menjadikan Dayang Choi layak mendapat apresiasi.

Meskipun bukan bintang utama dalam drama ini, jujur saja buat saya Dayang Choi adalah The Real Screen Stealer. Ekspresinya yang gak habis-habis dan kesabarannya yang luar biasa selama melayani Ratu sungguh layak diberi acungan jempol. Biar sama netizen dikasih gelar “Manusia Paling Stress di Mr. Queen”, Dayang Choi menunjukkan dedikasi gak kenal profesi, selama kamu bekerja juga dengan hati.

Kemulan dan drakor-an. Perfecto.

Jadi penasaran sama Dayang Choi? Makanya, jangan lupa nontron drama Korea di aplikasi Viu aja, ya. Pilihan dramanya banyak, reality shownya juga banyak, filmnya juga beragam, update, cara berlangganannya pun mudah dan murah.

Mari, Dayang Choi ambil nada, 1, 2, 3…

 

MAMAAAAAAAAAAAAA


Salam,

Cicilia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lagu Untuk Sakramen Perkawinan

Makan Nasi Lebih Sehat dengan SEKAI Rice Cooker Low Sugar

Oom Alfa; dan Pria Galau di Belakangnya