Jakarta, Maret 2017
di tengah wabah Beauty and the Beast.
Yang sudah nonton Beauty and the Beast, manaaaah suaranyaaah??
Ya..ya..ya, saya tahu, Anda rata-rata sudah nonton versi live action Beauty and the Beast yang rilis 17 Maret 2017 kemarin.
Saya juga sudah nonton dong, dengan membajak beberapa orang teman. Ngoahaha.. *evil laugh. Sabtu kemarin, tanggal 25 Maret 2017 saya menuju Cinemaxx Semanggi, karena saya harus menuntaskan rasa penasaran saya akan film ini.
Saya gak mau spoiler, karena walaupun sudah seminggu lebih, saya rasa masih ada yang belum nonton, atau malah sebenarnya menunggu versi bajakannya di situs online la***ka**.com. Yakan? Yakan? Yakan??
Oke, pokoknya saya gak mau spoiler, jadi tenang aja. Eh, tapi spoiler dikit sih. Ini cuma kelebatan pertanyaan-pertanyaan bodoh yang sebenarnya gak perlu dijawab daripada emosi yang berseliweran di kepala saya selama kurang lebih 2 jam duduk di bioskop, memuaskan rasa penasaran saya akan film ini sambil cengengesan dengan mata berkaca-kaca. Oh, dan seorang rekan kerja berkontribusi dalam penyusunan list bodoh ini. Mari kita sebut saja dia, Om.
So, here we go...
PERTANYAAN BODOH CICILIA; BEAUTY AND THE BEAST (LIVE ACTION):
1. Mbak Belle binti Maurice ini setiap pagi memulai hari dengan bernyanyi kah?
Bangun tidur, mandi, dandan, lalu membuka pintu dengan dramatis dan mulai memprovokasi satu kota dengan bernyanyi. Kalau tiap hari mereka semua menyanyikan lagu yang berbeda, coba tebak sudah berapa album yang mereka hasilkan, dan bisa mereka jual, dan mereka bisa membangun desa, dan terjadi pemekaran desa, dan mereka hidup bahagia selama-lamanya.
Eh tapi, nanti Mbak Belle gak ketemu Mas Beast ya?
2. Seberapa penting fungsi tahi lalat bagi orang kerajaan?
Adegan pertama, pangeran yang masih ganteng (aslik, ganteng. Lalu teringat pas Babang Dan Stevens main di Night at the Museum 3 dan berseru dengan konyol, "Hugh Ackmaaan?" dan dia tetap ganteng) sedang bersiap-siap untuk pesta dansa, dan finishing touch-nya adalah
Andeng-andeng.
Tebel pula.
Gak cuma satu pula, DUA. Macam Supermi.
Dan yang berandeng-andeng palsu ini gak cuma pangeran, tapi penyanyinya juga, pemusiknya juga.
Mungkin ada semacam makna ketampanan instan dengan menambahkan andeng-andeng.
3. Masih adegan dansa di awal; itu para dancer wanita itu kalau tetiba kebelet pipis gimana ya?
Secara rok nya macam kurungan ayam gitu, ah sudahlah, abaikan.
4. Si Phillipe itu capek gak ya?
Pas Pak Maurice ditahan Babang Beast, Phillipe melarikan diri dan kembali ke rumah. Baru aja nunduk dan minum beberapa teguk Mbak Belle tanya, "Where is Papa?" lalu, "Take me to him!" dan sejurus kemudian Phillipe sudah melaju kembali ke hutan dengan membawa Belle.
Wow, betapa luar biasa stamina kuda satu ini. Mungkin ada obat kuat dalam mangkuk minumnya sehingga bisa bulak-balik seperti bis AKAP dalam sekejap.
5. Gaun Kuningnya Mbak Belle diselamatkan Papanya gak ya? Eman e.
Setelah ditangkap orang sahuta, Belle bisa melarikan diri dengan bantuan Sang Papa yang adalah seorang seniman dan terbiasa menggunakan perkakas. Menaiki Phillipe (again), Mbak Belle dengan santainya membuang gaun kuningnya yang tadi dipakai berdansa.
Melihat dari kacamata seorang wanita yang kadang-kadang suka melihat gaun nan cantik dan indah tapi membelipun belum mampu, saya sedih. Aduh Mbak, sini lah buat aku aja. Eman-eman gaun sesyantik itu dibuang, mana bikinnya kan pakai magic.
6. Pas Belle kembali ke rumah, serigalanya ke mana ya?
Pak Maurice diuber serigala karena melewati forbidden forest itu di waktu hari gelap. Belle kabur pertama kali juga diuber serigala karena melewati jalur tersebut di waktu hari gelap. Lah, pas Belle balik yang kali kedua, -Raissa kaliiiiiik-, dia kembali ke desa dengan selamat tanpa harus ribut sama serombongan serigala yang lapar dan marah seperti wanita di waktu PMS.
Aha, mungkin, serigala ini sudah menyerah kalah waktu dilawan Babang Beast, takut gitu ceritanya kalau nanti diserang balik sama Babang Beast. Atau mereka sedang dalam mas Pra Paskah, jadi gak makan daging. Bisyak. Bisyak.
7. Bulunya Beast setebal apa?
Soalnya luka-lukanya habis berantem sama serigala itu tak tampak sama sekali.
SAMA SEKALI.
Tapi pas diusap sama Mbak Belle, raungannya bok... meluluhlantakkan dinding hati yang beku (ciyaaaah).
Mungkin kain yang dipakai Mbak Belle itu mengandung semacam Dermat*x, jadi luka menutup dengan cepat dan seketika lenyap.
8. Penghuni istana itu dapat bahan makanan dari mana?
Kan mereka sudah dikutuk. Satu-satunya yang bisa keluar dan kembali dengan aman ya Babang Beast. Tapi kan dia pangeran, masak dia yang wara-wiri cari makanan.
Atau mungkin sebelum dikutuk para pegawai istana terutama pegawai di dapur sudah menimbun bahan makanan dalam jumlah yang fantastis, mengingat si Pangeran ini doyannya pesta, jadi kudu siap kalau-kalau Pangeran tetiba bawa teman-temannya bejibun ke istana cuma buat dansa.
9. Jadi mereka dikutuk berapa lama sih?
Soalnya si Pangeran masih muda. Pas balik lagi jadi manusia juga masih muda. Mr. Potts juga ingat sama istrinya, Mrs. Potts, dan tidak mempertanyakan, "Kenapa anak kita masih kecil-kecil aja?" Walaupun narator bilang, "Tahun-tahun berlalu," tapi kalau Lumière bilang "Tinggal 4 kelopak lagi. Kau harus mengungkapkannya hari ini." Nah, bagaimana tu timeline proses mulai dari dikutuk sampai kembali lagi jadi manusia?
10. Ini Perancis apa Inggris?
Secara Mbak Belle ngomongnya amat sangat British "You can talk?" dengan "o".
: tɔːk
(o iya, saya gak pernah belajar tentang pronounciation, mungkin teman-teman yang jauh lebih paham daripada saya bisa mengoreksi. Thank you).
sementara kata Lumière di lagu "Be our guest" dia menekankan bahwa mereka berada di Perancis dengan mengikutsertakan guillotine dalam lagunya. Tahu guillotine kan? Itu loh, alat hukuman mati dengan cara memenggal kepala yang populer di Perancis mulai dari abad pertengahan sampai tahun 1970-an.
 |
| Guillotine |
Ya kira-kira begitu. Enggak perlu dijawab. Diketawain aja, kalau lucu. Mbok lucu.
Kalau soal film, jangan tanya. Saya mah puaaaaasssss sekali sama filmnya. Bahkan masih baper sampai sekarang. Saya kasih skor 8 dari 10. Adegan favorit? Adegan dansa terakhir. Cakep! Filmnya sempurna? Tidak. Tapi untuk saya pribadi, rasa penasaran saya terbayar dan kenangan masa kecil waktu nonton kartunnya tetap terjaga bahkan disegarkan kembali.
Urusan kenapa Emma Watson yang jadi Belle, saya rasa cocok-cocok saja. Pasti banyak pertimbangan dalam memilih aktor/aktris yang akan ambil peran.
Soalnya rasa-rasanya saya masih suka mencuri dengar pembicaraan yang lebih menjurus ke arah kontra soal, "Kenapa Emma Watson yang jadi Belle?"
Lah, kenapa enggak?
Ya tho?
Certain as the sun
Rising in the east
Tale as old as time
Song as old as rhyme
Beauty and the beast...
Tale as old as time
Song as old as rhyme
Beauty and the beast...
_Cicilia_
*mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan, ini adalah postingan pertama saya di tahun 2017. Hehehe.
Komentar
Posting Komentar