Jakarta, 12 September 2016
Pertama-tama, selamat Idul Adha bagi handai taulan semua yang merayakan. Hoho.
Oke, saya mau cerita sedikit.
It's been a long time, without you my friend, eh maaf, bukan, maksud saya, sudah lama sekali sejak saya nonton film di bioskop. Biasanya sebulan itu ya.. 4 sampai 5 kali lah saya nonton (gela gela gela, Sugihartiiiiii). Habis itu makan nasi pakai sambel sachet dan kerupuk sampai gajian berikutnya. Intinya, saya sudah melewatkan banyak film bagus.
Sabtu kemarin, saya memutuskan untuk menghabiskan uang di bioskop. Saya harus nonton Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Pokoknya harus!!!
Kenapa harus? Karena, jujur, saya penasaran bagaimana these three men: Abimana, Vino, dan Tora, memerankan those three men: Dono (alm.), Kasino (alm.), dan Indro. Secara, Warkop DKI ya Dono, Kasino, Indro, bukannya orang lain yang berakting menjadi mereka. Tapi ternyata bukan cuma saya yang penasaran, banyak penggemar warkop yang juga penasaran. Terbukti dari penuhnya studio tempat saya menonton kemarin. Beban pasti buat mereka, siapapun pasti akan membandingkan mereka dengan tokoh-tokoh legendaris itu. Apalagi Tora yang memerankan Indro.
Film dibuka dengan adegan klasik, Berita dalam Dunia versi modern. Sebenarnya tidak begitu lucu, karena tanpa saya sadari saya langsung membandingkan adegan teranyar itu dengan adegan serupa saat dibawakan oleh Dono di salah satu film.
Yep, ketawa sih, dikit, habis gak begitu lucu.
Adegan selanjutnya adalah Dono, Kasino, dan Indro yang tengah bersiap di loker mereka masing-masing. Dono dengan perut buncit dan (maaf) gigi tonggosnya, Kasino dengan rambut poni dan sisir sakunya, Indro dengan kacamata hitam dan kumis lebatnya. Lantas mereka bertiga keluar dengan gagah dari kantor CHIPS (Cara Hebat Ikut-ikutan Penanggulangan Sosial).
Sebagai CHIPS Officer, mereka harus siap menjaga keamanan dan ketertiban serta siap membantu siapa saja yang membutuhkan. Nyatanya kadang niatan hati memang tidak sejalan dengan kenyataan. Ada saja yang membuat mereka sial dan apes. Nah, ini yang saya tunggu, reminder mengapa film-filn Warkop DKI selalu bisa membuat 'geeerrrrr' penontonnya. Bahkan ramuan lama macam Dono yang jatuh ke selokan tidak pernah gagal memancing tawa.
Trio DKI selalu mengacau setiap tugas, namun selalu lolos dari hukuman. Atasan mereka yang geram masih memberikan mereka kesempatan bahkan menambah pasukan, si cantik Sophie, anggota CHIPS cabang Perancis. Waini, Warkop Angel yang semledot berbaju ketat akhirnya muncul. Jelas ketiga pria mesum ini bahagia. Tapi hal itu tak berlangsung lama, karena kesialan beruntun yang mereka alami saat mengejar begal justru membuat mereka dibawa ke meja hijau dan dijatuhi hukuman sebagai bentuk tanggung jawab: membayar 8 Miliar rupiah atau penjara 10 tahun. Pak Bos pun tidak punya pilihan, memaksa ketiga pria ini mempertanggungjawabkan perbuatannya atau membubarkan CHIPS.
Saya gak mau spoiler de ye. Hoho. Udahan ngasi tahu ceritanya. Masih ada di bioskop kooook. Sanah nonton!
Abimana, Vino, dan Tora berhasil menjawab keraguan banyak orang. Buat saya mereka bertiga cukup berhasil memerankan Dono, Kasino, dan Indro. Terutama Abimana, yang benar benar berubah demi memerankan sosok Dono. Perlu perut dan gigi palsu agar Abimana bisa tampak menyerupai Dono. Toh, setelah berulang kali main film serius, di film ini Abimana sungguh, lucu overload. Dono banget!! Saya ngekek sampai nangis waktu Dono yang sok tahu (seperti biasa) menyahuti ucapan Sophie yang berbahasa Perancis dengan "Oui... Oui.. Oui...", dan adegan Dono ketinggalan taxi di bandara. Serius, itu lucuk! BANGET!!!! Ekspresinya, gestur "Dono"nya, ganyiknya, nyebelinnya, dapet banget. Aslik!
Dari segi cerita, bolehlah, ada beberapa yang perlu mikir dan bikin saya mengerutkan dahi memang. Politik tak lupa disisipkan. Kejadian konyol di sekitar kita macam nulis Ketok Magic menjadi "Ketok Megig", bawa tangga di kepala dengan 2 motor (taruhannya nyawa beroooo), bahkan ada HAP!! Hap.. hap.. gitu, dan tak lupa rombongan emak-emak bermotor yang lebi galak dari CHIPS. Segi lucu, 1 sampai 10, saya kasih skor 7.5. Efek, nah, mungkin greenscreen nya kudu diperhalus biar gak konangan palsu, tapi ya boleh lah usahanya. Hoho.
Akhir kata, saya puas nonton film ini. Maka mari kita dukung usaha mereka untuk memperkenalkan Warkop DKI ke generasi gadget ala-ala ini dengan nonton di bioskop atau beli DVD aslinya, plis, jangan beli bajakannya atau download ilegal, atau "Entar aja nontonnya kalok uda ada di tipi". Woo, tek lempar tipi lo kowe.
Kepada Om Anggy Umbara, ditunggu part 2 nya, dibikin lebih seru dan lebih lucu yaaaak.. Oui? *ala Dono.
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.
Jangkrik Boss!!
Salam,
Cicilia
Komentar
Posting Komentar