Baru beberapa hari berlalu sejak saya dan teman-teman, ber-116 dilantik menjadi Apoteker baru. Antara percaya enggak percaya, biasa aja, sama sebel... Loh kok? Iya, soalnya gak percaya aja, tahu-tahu sudah 5 tahun kami menjalani kehidupan di Paingan ini. Dari zaman Tweete masih berjaya, sampai sekarang paha sudah berterbaran di seantero Paingan. Biasa aja, soalnya ya eventnya sudah berlalu. Tapi, saya pribadi jelas bangga, dan entah mengapa, saat saya mengucapkan janji Apoteker, saya merasa sedikit tercekik dan agaknya terharu, hampir menangis. Maklum, sentimentil dot kom. Sebel, karena buat yang cewek sudah ada kesepakatan pakai sepatu hitam TERTUTUP dengan tinggi hak MINIMAL 5 CM! Tapi kok ya, adaaaaa aja yang bandel dan tidak seragam. Kan jadi tidak fair. Kasihan teman-teman yang sudah berusaha dong. Capek juga kan semua capek. Tahu gitu saya juga gak usah beli sepatu baru. Huuuuuu... Sabar, Ci... Sabar...

Sempat takut juga. Takut, tidak bisa mengamalkan janji itu, padahal saya berjanji di depan Anna Tresia, eh... di depan Tuhan.. Disaksikan banyak pasang mata, di Drost, di Ruang Multimedia, di darat, laut, dan udara... MERDEKA!!! Janji yang setelah diucapkan terasa agak berat untuk diaplikasikan.
Sekarang yang saya rasakan ada sedih, kesepian, dan galau.
Sedih dan kesepian, karena sudah banyak yang meninggalkan Jogja, terutama Paingan. Ada yang kembali ke kampung halaman, ada yang beranjak karena sudah bekerja di tempat lain, ada yang masih temangsang di Jogja juga sih (saya salah satunya). Mulai merasa kesepian. Saya merindukan nongkrong tidak jelas, sekedar ngopi (kopi instan pula) di burjo. Ketawa gak karu-karuan di kontrakan Ponti's. Bergosip, curhat, belajar bareng (kalo ingat), dan segala pritilan-pritilan yang terkesan sepele, tapi ternyata sekarang saya rindukan.
Galau, karena saya masih menganggur. Semoga segera ada yang memberi kepastian. Hehehehe.. Malu juga karena sudah lulus, tapi masih minta duit ke orang tua.
Anyway, di tengah euforia per-Apoteker-Baru-an ini, saya mau bersyukur kepada Tuhan karena sudah memberikan berkatNya yang luar biasa sehingga kami berhasil menjadi Apoteker, mau berterimakasih kepada orang tua karena sudah menguras kantong dalam-dalam demi menjadikan kami Apoteker, terimakasih kepada pada dosen yang sudah sabar luar biasa dalam memberikan ilmu buat kami semua, dan dari saya pribadi, mau mengucapkan terimakasih kepada Keluarga Besar Tongkol Mania:
Carolie Ivoni R. Wangge, S. Farm., Apt., yang sudah bersedia saya bully bertahun-tahun...
Fatrisia Vivi, S. Farm., Apt, yang pernah saya kacangin gara-gara telat keluar dari kos, sorry lo, Phi.. hehehe
Gita Thessa Lonika Putri Br. Gultom, S. Farm., Apt., yang dengan suka cita saya marahin kalau telat datang pas japok...
Bennydiktus, S. Farm., Apt., yang menjadi partner skripsi dengan tema kampret itu, tapi bagaimanapun, kita dapat gelar sarjana gara-gara skripsi sialan itu. hahahahaha...
Lius Antony, S. Farm., Apt., untuk kuah sop iga-nya karena saya pengen, tapi duit gak cukup buat beli sop iga...
Agatha Ratri Prasetyo, S. Farm., Apt., buat celetukan-celetukan yang kadang nyelekit tapi ada benernya juga...
Caroline Ester Daat, S. Farm., Apt., atas sekarung uang yang sudah ditransfer. O iya, Mang Ujang besok mo nikah di Swiss. Datang ya...
Dini Kristanti, S. Farm., Apt., berkat kamu, saya mengerti arti KESABARAN (mengingat Dini lemotnya suka gak kira-kira)... hmmmm
Astaria Sekar Setiarum, S. Farm., Apt., yang kadang-kadang ngelarisin pulsa di tempat saya...
Suriadi, S. Farm., Apt., yang rajin luar biasa dan sering jadi objek penderita...
Johanna Maria Phinansia Waso Rato, S. Farm., Apt., untuk tawa membahana yang membuat saya tak perlu mencari di mana dirimu berada...
Wenny Daniaty, S. Farm., Apt., buat pengalaman di Surabaya yang entah indah entah musibah karena kita bisa terdampar di sana...
For You All Tongkolers, WE DID IT!!!!
Mari pergi hadapi dan taklukkan dunia! Kita bisa!!!!
_cicilia_
Komentar
Posting Komentar