Selasa, 10 September 2013, 01.00 pagi.
Sial! Uda jam segini, saya masih gak bisa merem, yang
ada malah beser, pipis-pipis melulu. Lapar juga, tapi gak punya stok makanan
berat. Makanan berat yang saya maksud adalah, nasi ayam goreng plecing
kangkung, atau nasi telor orak-arik dengan kuah sarden bikinan Aa burjo
seberang kos. Bisa aja sih, keluar dari kos, ngacir sebentar ke burjo, makan,
balik lagi, trus lanjut tidur. Tapi, hedeh, malas (baca: takut). Apa jadinya
kalau seorang cewek cantik, yaitu saya, jalan sendirian di tengah malam? Ha!
Yang ada mereka juga ngeri. Ngapain ini embak malam-malam kelayapan???
Sendirian pula! So, daripada makin ngaco, saya mau nulis cerita aja.
Saya masih berhutang sama teman-teman seperTONGKOLan
saya. Hah? Tongkol? Apaan tuh? Ikan? Iya, ikan. Tapi nama ikan itulah yang
menjadi semacam ID, identitas, buat saya dan 12 orang lainnya selama kami
gentayangan ni Fakultas Farmasi ini, dari tahun 2008 sampai 2013, mmmmm,
kecuali satu orang yang berkhianat dan lulus duluan. Tapi kami maklum, dia uda
jompo soalnya. Angkatan Pujangga Baru, jadi kami ikhlas kalau Engkong ini lulus
duluan. Siapakah ke-12 manusia Tongkol ini? Cekidot…
1. Agatha
Ratri Prasetyo (a.k.a Aga_gila)

Sebenarnya dia
yang paling muda, kelahiran 91 coiiiii… Berani-beraninya dia kuliah di angkatan
2008, pinter pulak! Kampretos! Manusia kelahiran Lampung ini adalah manusia
paling cablak se Tongkol Raya. Kalo ada yang dia gak suka… Taaasssshhhh… (Gak
papa sih, diomongin ke orangnya langsung =p). Badanya cungkring kayak gagang
sapu lidi (kalau dibilang kayak lidi agak hiperbola, soalnya dia lebih kecil
dari itu), tapi makannya beeeeeuuhhh… Biasa aja sih. Aga suka banget makan
makanan (ya iyalah, masak makan semur sandal???). Dulu, gadis inilah yang
berikrar akan keriting selamanya, sampai pada suatu sore yang nista, dia
berkeliaran dengan menebarkan aroma obat bonding yang semerbak di seantero
Paingan. Dan besoknya muncul dengan rambut yang super tipis dan super lurus.
Ya…ya…ya… Manusia ini mem-bonding rambutnya dengan semena-mena. Plus…
berani-beraninya dia mempertahankan rambut niji(jiki) itu selama beberapa
tahun. Puji Tuhan, dengan disambut nyanyian para malaikat di surga, bunyi
nafiri, dan mazmur dari Bait Allah, Agatha Ratri, menghentikan tindakan tidak
senonohnya itu di detik-detik terakhir keberadaan kami di Paingan. Rasanya
ingin menangis terharu karena Aga, sudah menemukan hikmah dan kembali ke jalan
yang benar…
2. Fatrisia
Vivi (a.k.a Pipet, Pipot, Bulat, Vivi)

Gadis kelahiran
Nanga Pinoh. Mana tuh? Buka peta, cari Kalimantan Barat, silahkan gunakan
mikroskop untuk menemukan Nanga Pinoh. Weeeeeits, jangan salah.. Dia ini
sohibnya MORGAN SM*SH looooo (terussssssssss…. Guwe harus manjat pohon sambil
ngomong “Pucuk… Pucuk…” gituuuuuu…?). Sebenarnya dia dulu kurus. Agak kurus
maksud saya. Tapi entahlah, banyak pikiran selama memperjuangkan dunia
kefarmasian ini demi menjaga agar “Apoteker” tetap berkibar di darat, laut, dan
udara, nampaknya membuat gadis ini lupa menjaga body. Padahal dia uda berencana
mau ikut Puteri Indonesia, setelah beberapa kali mengurungkan niat suci luhur
mulianya itu karena “Takut menang”. Vivi adalah manusia paling positive
thinking di Tongkol. Maksudnya, dia tidak gampang terpengaruh sama kabar burung
yang sedang beredar (lagi tu burung iseng amat nyebar-nyebar kabar. Burung
siapa sih?). Tapiiiiiiiiiii dia adalah sumber gossip terpercaya dan ter-update
di Tongkol. Kalo urusan ini, seng ada lawan laaaaah… Mantan pacarnya Juna ini
sekarang sedang memadu kasih sama Chef Arnold. Ssssstttt jangan bilang-bilang
ya, gak enak sama cewek-cewek yang lain. Kelak, saya yakin, mereka akan
bersanding di pelaminan………yang terpisah!
3. Caroline
Ester Daat (a.k.a Ao, Orang Kaya, Sister)
Gadis penemu Raja Ampat ini adalah orang
terkaya di Tongkol. Pendiri NKB (Negara Kaya Baru) yang sekaligus adalah
Presiden pertama dan terakhirnya ini, selalu diberi uang saku 10 juta rupiah,
PER HARI!!! Dan HARUS DIHABISKAN!!!

Kalau enggak dihabiskan, maka Mommy dan
Daddy Ao bisa ngamuk. Dia punya pesawat pribadi, yang di dalamnya ada landasan
pacu, bar, kolam renang, serta memiliki balkon. Jadi, kalau bosan di dalam
pesawat, bisa ngeteh di balkon sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Pilot
pribadi bersertifikat internasional favoritnya namanya Mang Ujang. Weeeee
jangan meremehkan kemampuan Mang Ujang. Dia sudah memiliki 1000 jam terbang (ke
hati Anda masing-masing). Hobi Ao? Buang-buang duit. Dia suka banget terbang ke
Swiss demi segelas coklat hangat, atau terbang ke Perancis buat isi ulang
parfum cc-annya. Ao sudah berencana mau meneruskan bisnis keluarga, yaitu
bisnis keripik singkong rasa barbeque yang sekarang sudah membuka cabangnya
yang ke 165873897598 di Washington. Banyak? Itu mah masih sedikit… Kemaren Ao baru
saja meresmikan Lesehan Penyetan yang ke 290876348958 di Kutub Selatan. Hmmmm…
Oh, satu lagi, dia adalah penari dengan spesialisasi gerakan melantai!
4. Lius Antony (a.k.a Koko, Lius)

Saya nggak bermaksud rasis dan mencela
fisik sih, tapi saya sempat meragukan kalau dia adalah keturunan Tionghoa.
Masalahnya adalah… Dia itu… HITAM! Omaigat! Bahkan dulu, pas jaman saya masi
ikutan main basket, saya enggak ngeh kalau manusia ini juga ‘tersedia’ di
lapangan. Soalnya, dia baru aja balik dari pantai yang mana itu membuat
kulitnya semakin (*&*%^&$(*&), saya sampai gak tega nulis
terusannya. Banyak yang ngefans sama dia. Ampun deh, banyak banget… Katanya dia
lucu lah, ganteng lah, hitam lah.. (eh). Oke oke, saya akui dia ganteng,
AWALNYA!!! Sejak saya sekelas, saya sampe gak tahu, ini anak gantengnya sebelah
mana sih…??? *cari-cari di kolong… Bahkan kakak kos saya selalu berantem demi
mempertahankan mana yang lebih ganteng, pria ini, atau Ivan Pradipta. Haduuuuh…
Pliss lah, seminggu aja kalian masuk kelas C 2008, kalian akan menyadari, kedua
manusia ini luntur sudah pesonanya!!! Hobinya waktu masih kuliah s1 adalah,
tidur di kelas. Ya… ya… ya… Nampaknya sih ini adalah hobi sebagian besar
mahasiswa di seluruh dunia. Rencana ke depan dari pria ini adalah, suntik
vitamin C, sebelum itu, dia harus bayar pajak motor yang udah nunggak 4 tahun. Wah,
saya membuka aib terlalu banyak, saya harus kabur secepatnya. Mang Ujang, Roger…
5. Carolie Ivoni (a.k.a Ivon, Ipon, I-Phone, Popon)
Tongkol tanpa Ivon, tiada artinya. Seperti
lagu ‘Begadang’, “Begadang bole sajaaaaa..aaa..aaa Asal ada perlunya….”. Gak
nyambung ya? Ya disambunginlah, gitu aja kok repot. Dulu…
duluuuuuuuuuuuuuuuuuuuu banget, gadis ini datang jauh-jauh dari Kupang berbekal
koper berisi pakaian dan tas ransel. Beberapa hari yang lalu, gadis ini kembali
ke Kupang dengan berbekal koper berisi pakaian, kardus berisi buku-buku (yang
kebanyakan adalah komik), ransel, dan satu tas pinggang yang terbuat dari kulit
asli! Anak gadis ini kadang-kadang mengalami disorientasi waktu, karena suka
banget menganggap bahwa jam 11 siang itu masih “Terlalu pagi” untuk bangkit
dari tempat tidur. Ya nggak heran sih, kalo akhirnya setelah 5 tahun di Jogja,
badannya bengkak sampai 9 kg!!!! Ivon adalah supervisor di Tongkol. Berhubung
kami NIM-nya deketan, kami jadi sering banget dapat kelompok tugas bareng
(entahnlah, ini anugerah atau musibah). Nah, tidak ada satupun, saya tekankan TIDAK
ADA SATUPUN yang mencatat tugas, apapun itu. Maka Ivon-lah yang mencatat dan
rajin menyebarkan kabar gembira itu kalau-kalau kami lupa. Ivon adalah musuh
bebuyutan Ananda Siwi, yang mana setiap kali kami praktikum, selalu ada perkelahian rumah tangga di antara
mereka yang tentu saja MEMPERLAMA praktikum kelompok kami yang sudah
keroncongan dan kelaparan, plus pusing, mengingat suara Ivon yang semena-mena
sementara Nanda (kok ya bisa-bisanya dan mau-maunya) membalas dengan suara yang
(berusaha) gak kalah kenceng. Ngeeeekkk… Ngooookkkk… Pernah dia hampir berantem
sama saya dan Aben (akan dibicarakan nanti) karena dia gak percaya kalo yang
namanya IBU JARI itu sama dengan JEMPOL!!! Gawat gak tuh? Dan, sampai detik ini
dia masih penasaran, siapa itu Roger…?

Nb:
wah, udah jam 02.30. So…
…to
be continued yaaaaa…
cikz.. salam bwt yg nomer 4 ya. salam jg bwt kakak kosmu yg hobi rebutan nomer 4. ngik...
BalasHapusWeeeee... Kelakuan. iyo kak, siap... Lah sik seneng rebutan iku dak jenengan kaliyan Kakanda Ipong? Hahahaha
Hapus