Jakarta, 5 Januari 2015
Hai Mamak...
Lama gak jumpa ya, Mak...
Hihihihihihihi....
Aku tadi pagi telepon, Mak, tapi Mamak gak jawab, mungkin sudah masuk ya, Mak... O iya, ini hari Senin, ada upacara bendera...
Mau bilang, Selamat Ulang Tahun Mamakku Sayaaaaang...
Aku rindu e, Mak..
Padahal baru kemarin pulang ke rumah. Ya mau gimana? La wong rindu, ya udah. Pokoknya rindu, gitu. 10 hari kurang Mak.. Hiks hiks hiks... Tapi bahagia, semua makanan kesukaan buatan Mamak hadir di meja makan, memberi makan cacing-cacing kelaparan dan memenuhi hasrat terpendam di dalam perut (lalu nimbang, pingsan).
Sebenarnya aku sedih lo, Mak. Coba aku punya cuti agak 3 bulan (kayak cuti melahirkan), kita bisa deh ngerayain ulang tahun Mamak yang ke 52. Eh, Mamak udah 52? Masak sih? Kayak masih 30. Ciyeeeeeeee...
Di hari ulang tahun Mamak ini,
Aku mau ngucapin;
Terima kasih ya, Mak, sudah bersedia menjadi Ibu untuk kami:
 |
ABCD |
 |
DCBA |
Kami bersyukur punya Mamak yang luar biasa, kami bersyukur terlahir dari Mamak. Mamak maunya dipanggil "Mama" ya? Apa daya, Mak... Kata "Mamak" itu terdengar lebih merdu, lebih pas, lebih cucok, sip lah gitu. Selamat ulang tahun Mak... Ya, kami belum bisa beliin Mamak I-pad, belum bisa kasi liburan ke Bali... Tapi kami berusaha untuk bisa begitu kok, Mak. Ciyus deh.. Walaupun Mamak bilang enggak perlu, selama kami bisa menafkahi diri sendiri, tapi kami pingin kok, Mak.. Nanti kita ke Lourdes ya, Mak, sama Bapak juga. Amiiiinnnn... Walaupun apapun yang kami berikan gak akan bisa mengganti semua yang Mamak dan Bapak berikan untuk kami selama ini. Gak akan bisa mengganti, Mak.
Maaf ya, Mak, kalau kami semua harus pergi jauh. Tiap kali melihat Mamak nangis kalau kami pamit harus kembali ke tempat masing-masing itu rasanya, sedih, Mak.. Mamak pasti gak rela kami pergi, tapi Mamak dan Bapak pernah bilang, kami harus mandiri, gak selamanya bergantung sama Mamak dan Bapak. Ada kalanya kami ingin pulang, bukan untuk bermanja-manja, tapi untuk bisa melihat Mamak dan Bapak di pagi hari, berdialog seru, sambil saling melempar gojeg kere, lalu pamit tidur ke Mamak dan Bapak di malam hari. Aku rindu dibangunkan suara Mamak dari dapur, aku rindu disuruh iris bawang bersiung-siung, aku rindu disuruh nyapu rumah walaupun sebenarnya gak ada lagi yang bisa disapu.

Maaf ya, Mak, kalau ada dari kami yang bikin Mamak sedih, kecewa, marah. Kami akan berusaha menjadi yang terbaik. Kami akan bikin Mamak dan Bapak bangga. Pasti!
Semoga Mamak dan Bapak tetap sehat, tetap vokal dan berani, tetap bugar, tetap semangat, tetap gahooool, tetap menjadi terang di mana saja... Semoga segera mantu... (Amiin yang kuat). Mudah-mudahan presentasi kemarin (calon mantu di Bukittinggi selama 10 hari) itu hasilnya memuaskan ya, Mak.. Hehehehehehehe... ACC tho? Ihik!
Selamat ulang tahun, Mak.. Tuhan memberkati...
We Love You...
ABCD
 |
Harta saya yang paling berharga...=)
_Cicilia_
|
Komentar
Posting Komentar